Curiosity |
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), dalam acara American Geophysical Union mengumumkan bahwa Robot Curiosity miliknya menemukan sinyal baru bahwa Mars mampu mendukung kehidupan. Curiosity berhasil menemukan senyawa organik di Mars. Senyawa yang ditemukan pada debu Mars dengan instrumen Sample Analysis at Mars (SAM) adalah klorin, sulfur, air, serta senyawa organik yang tersusun atas karbon dan merupakan bagian dari makhluk hidup.
Meski demikian, pihak NASA masih perlu melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah senyawa organik tersebut benar-benar berasal dari Mars. Karena ada kemungkinan senyawa tersebut hasil kontaminasi dari Bumi yang dibawa Robot Curiosity saat mendarat di Mars.
Bahan yang dianalisis oleh SAM bernama perklorat, senyawa reaktif yang terdiri atas oksigen dan klorin. Dalam instrumen SAM, senyawa itu dioven sehingga susunan bahan kimianya bisa terdeteksi. Setelah dipanaskan, perklorat membentuk metana yang terklorinasi. Metana mengandung karbon, merupakan senyawa organik. Klorin mungkin asli berasal dari Mars, tetapi karbon kemungkinan besar berasal dari Bumi.
Meskipun temuan senyawa organik masih belum bisa dipastikan kebenarannya, Curiosity telah membuat penemuan hebat lainnya. Curiosity menemukan bukti terkuat adanya air di Mars, kemiripan batuan Mars dengan batuan di Bumi dan bahwa astronot sebenarnya bisa survive melawan radiasi di Mars.
Pihak NASA mengingatkan jika pun karbon ditemukan, tak berarti Mars bisa dinyatakan layak huni.
Sumber : Kompas.com