Pages

Tampilkan postingan dengan label Jakarta FC. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jakarta FC. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Februari 2013

Esteban Guillen gabung ke Jakarta FC

- Gelandang asal Uruguay Esteban Guillen, resmi menjadi milik Jakarta Fc. Selain pemain berumur 32 tahun itu manajemen Persija juga telah mengikat Addison Alves de Oliveira, striker asal Brasil yang kali terakhir membela Coruxo FC (Spanyol).

"Sementara ini kami baru memiliki dua pemain asing. Kami masih cari tambahan lagi untuk posisi gelandang serang dan libero," beber Media Officer Persija Amira Kareem seperti dilansir laman resmi IPL.

Persija yang ditangani Eduard Tjong terus mematangkan persiapan tim di Lapangan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Selain Esteban dan Addison, latihan juga diikuti beberapa pemain lokal musim lalu seperti Sansan, Cornelius Geddy, Rinto Ali, Arfan Ariwijaya, serta Ferdi Mose.

Ada pula dua muka baru di jajaran pemain lokal yakni Arsela Vano dan Yunet Wibowo. Musim lalu kedua pemain muda ini berkostum Persis Solo.  "Yang dari Bali (Devata) juga ada, tapi saya lupa namanya," imbuh Amira. 

Jumat (8/2) nanti Persija bakal melakoni uji coba pertama melawan Persika Karawang

Selasa, 23 Oktober 2012

Tidak Punya Biji Kemaluan , kalah di Pengadilan , Jakarta FC tetap mau pake Nama Persija

Perkara dualisme klub yang melanda Persija Jakarta memasuki babak baru. Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada Selasa (23/10/2012) telah memutuskan bahwa tim yang memenangkan gugatan adalah Persija ISL, dan dengan demikian tim yang diperkuat oleh Bambang Pamungkas itu telah sah secara hukum sebagai Persija yang asli. Namun, kubu lawan, yakni  jakarta fc, seperti tiak punya biji kemaluan dan ogah berganti nama dan tetap akan memakai nama Persija.
Setelah tampuk kepemimpinan PSSI beralih dari rezim Nurdin Halid ke era Djohar Arifin Husin, timbul beberapa masalah krusial, termasuk adanya dualisme klub. Persija adalah salah satu klub yang menjadi korban kloningan.
Di kompetisi musim 2011/2012, ada dua tim Persija dengan kepengurusan yang berbeda dan tampil di kompetisi yang berbeda pula, yakni di Indonesia Super League (ISL) dan di Indonesia Premier League (IPL).
Persija yang diperkuat oleh nama-nama paten seperti Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan tetap berkiprah di ISL. Persija inilah yang mendapat dukungan dari sebagian besar anggota The Jakmania. Sedangkan tim jakarta fc yang merupakan Persija palsu berlaga di kompetisi  PSSI Djohar Arifin, yakni IPL.

Nah, setelah PN Jakarta Timur memutuskan bahwa Persija yang asli adalah Persija ISL, maka jakarta fc pun diminta memakai nama lain untuk kompetisi musim depan. Nama Persija yang sudah terlanjur didaftarkan untuk mengikuti IPL musim 2012/2013 pun harus dibatalkan.
Namun, meskipun palu telah diketok, pada faktanya tidak semudah itu. Kubu jakarta fc menyatakan tidak akan berganti nama dan tetap memakai nama Persija. Direktur Utama jakarta fc , Pintor Posma, menegaskan bahwa Persija yang dipimpinnya adalah Persija yang resmi karena didunkung oleh lebih banyak klub lokal di Jakarta.
“Kami akan tetap menggunakan nama Persija, karena kami-lah yang legal karena didukung 16 klub di Jakarta dari total 30 klub. Nggak apa-apa kalau hakim memenangkan mereka karena sesungguhnya yang dimenangkan itu apa,” tukas Pintor Posma.
Dari kubu Persija ISL, sang manajer Ferry Paulus pun angkat komentar mengenai putusan PN Jakarta Timur yang memenangkan pihaknya. Dengan putusan ini, Ferry Paulus berharap PSSI dapat instropeksi diri dan menyadari bahwa dengan membuat klub-klub kloningan bukanlah jalan keluar yang arif dan justru tidak menyelesaikan masalah.
“Kebenaran itu tidak bisa diselewengkan, terbukti dengan keputusan hakim memenangkan Persija Jakarta. Ada pesan moral untuk PSSI keputusan untuk mengkloningkan Persija yang terbukti dari awal adalah salah. PSSI harus instropeksi dalam mengambil segal keputusan. Hanya ada satu Persija,” tandas Ferry Paulus.

PSSI Mau Pelajari Putusan PN Jaktim terkait dualisme Persija

PSSI memberikan tanggapan soal keputusan PN Jakarta Timur, yang memenangkan gugatan Persija Jakarta pada persidangan, Selasa (23/10).
Kasus yang dipermasalahkan adalah perubahan susunan direksi PT Persija Jaya oleh tergugat, tanpa sepengetahuan pemegang saham. Di sisi lain, badan hukum pengelola Persija Jakarta yang sah saat ini adalah PT Persija Jaya Jakarta, dengan Ferry Paulus sebagai Direktur Utama.
“Kami akan mempelajari dulu, sebab belum mengetahui keputusan seperti apa. Kami juga belum mengetahui apakah pihak tergugat akan melakukan keberatan atau tidak. Putusan PN belum inkrah atau berkekuatan hukum tetap. Sehingga, pihak yang kalah masih bisa melakukan banding,” ujar Wakil Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Catur Agus Saptono, saat dihubungi, Selasa (23/10).
Anggota Joint Committee (JC) PSSI menjelaskan, jika mengikuti aturan, terdapat waktu 14 hari untuk mengajukan banding. Jika tidak ada upaya banding dari pihak Bambang Sucipto, lanjutnya, maka putusan yang diterbitkan telah inkrah.
Kasus perubahan susunan direksi PT Persija Jaya, terjadi ketika Bambang Sucipto diam-diam mendaftarkan PT Persija Jaya untuk mengikuti kompetisi Indonesian Premier League (IPL), dengan operator PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS).
Padahal, Direktur Utama PT Persija Jaya Benny Erwin, tidak pernah mengetahui, apalagi merestui hal tersebut. Tindakan Bambang Sucipto yang mendaftarkan PT Persija Jaya untuk mengikuti verifikasi di PSSI, disebutkan Benny telah melanggar hukum.
Keputusan PSSI yang menyatakan PT Persija Jaya sebagai administrator dalam kompetisi dinyatakan tidak sah, karena merasa tidak pernah didaftarkan.
Pada persidangan hari ini, ada tiga keputusan yang ditetapkan majelis hakim. Pertama, PT Persija Jaya bukan administrator Persija Jakarta. Kedua, PT Persija Jaya tidak berhak memakai nama Persija Jakarta. Ketiga, PT Persija Jaya harus membatalkan pendaftaran atas nama Persija Jakarta di kompetisi LPI musim 2011/12.[bnt]

Ferry Paulus: Tindakan Kloning PSSI Adalah Salah




Sidang intervensi Persija di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (23/10), membuahkan beberapa keputusan. Satu di antaranya bahwa PT Persija Jaya selaku operator Persija IPL tak berhak memakai sekaligus mendaftarkan nama Persija di Indonesia Premier League (IPL).
Menurut Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus, keputusan itu sekaligus menegaskan bahwa Persija adalah satu. Klub berjuluk Macan Kemayoran hanya yang bermain di Indonesia Super League (ISL), kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia.
"Saya bersyukur atas keputusan ini. Persija hanya satu. Ini adalah bukti bahwa kebenaran tidak dapat diselewengkan. Terbukti dengan keputusan hakim yang memenangkan Persija Jakarta," kata Ferry Paulus , Selasa (23/10).
Lebih jauh, Ferry juga menyoroti kehadiran nama Persija di kompetisi IPL. Ferry mengatakan bahwa keputusan PSSI mengkloning klub berjuluk Macan Kemayoran terbukti merupakan tindakan yang salah.
"Ada pesan moral untuk PSSI. Keputusan untuk mengkloningkan Persija yang terbukti dari awal adalah salah. PSSI harus instropeksi dalam mengambil segala keputusan. Hanya ada satu Persija," jelasnya.
Berikut keputusan besar Majelis Hakim PN Jakarta Timur:
1. PT Persija Jaya bukan administrator Persija Jakarta
2. PT Persija Jaya tidak berhak memakai nama Persija Jakarta
3. PT Persija Jaya harus membatalkan pendaftaran atas nama Persija Jakarta di kompetisi LPI musim 2011/12.(aru)

Keputusan Pengadilan : Jakarta FC diharamkan Gunakan Nama Persija

Sidang intervensi Persija Jakarta yang dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (23/10), akhirnya mengeluarkan beberapa keputusan. Satu di antaranya PT Persija Jaya, selaku pengelola jakarta fc yang mengaku-ngaku sebagai persija yang bermain di IPL, tidak berhak atas nama Persija.
"Keputusan Majelis Hakim PN Jakarta Timur menyatakan PT  Persija Jaya tidak berhak atas nama Persija Jakarta," jelas Persija ISL dalam akun twitter-nya.
Dengan begitu, PT Persija Jaya juga tak bisa memakai nama tersebut saat tampil di Indonesia Premier League (IPL) musim mendatang.
"PT Persija Jaya harus membatalkan pendaftaran nama Persija Jakarta  di kompetisi LPI," sambung pernyataan Persija ISL.
Sidang intervensi yang dilakukan hari ini merupakan kali kesekian. Sebelumnya, sidang mengalami beberapa kali penundaan, salah satunya karena pihak tergugat yakni PT Persija Jaya dilaporkan tak menghadirkan saksi dalam persidangan.
Meski begitu, pihak PT Persija Jaya Jakarta selaku operator Persija ISL sangat optimistis bisa menang dalam persidangan terkait intervensi Persija.
"Ini karena fakta-fakta di persidangan sudah kuat," kata Kuasa Hukum Persija ISL, Gusti Randa seperti dilansir laman Persija, beberapa waktu lalu.(aru)