Pages

Tampilkan postingan dengan label TRAGEDI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TRAGEDI. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Februari 2013

Frank Seator Meninggal Dunia

Striker timnas liberia yang pernah malang melintang di liga Indonesia meninggal dunia pada 11 febuari 2013 di rumah sakit  Firestone Medical setelah sempat dirawat beberapa hari di sana.

Frank Seator yang lahir pada 24 Oktober 1975 , pernah memperkuat persija , sriwijaya di musim kompetisi tahun 2006 . Ia juga pernah memperkuat persis solo di tahun 2007 dan persikabo di tahun 2008.

Seaator tercatat dalam skuad timnas liberia piala afrika 2002 dan juga masuk dalam skuad timnas liberia untuk kualifikasi piala afrika 2008.

ia djuluki sebagai Booker T(pegulat smack down) oleh para fans perak FA saat memperkuat klub malaysia tersebut di kurun waktu 2003 hingga 2006.(yr)

Sabtu, 26 Januari 2013

RESMI : Rokok adalah Faktor Penyebab Meninggalnya Miroslav Janu

Rokok , negara untung , kita Buntung .....

Apa penyebab serangan jantung yang menyebabkan Pelatih Persebaya Divisi Utama (DU) Miroslav Janu meninggal mulai terkuak. Pelatih asal Republik Ceko itu diduga meninggal karena kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok Janu diduga menjadi salah satu faktor penyebab serangan jantung koroner yang berujung kematian. Konsultan kardiologi RSI dr Budi Arief W, SpJP menjelaskan, Sabtu (26/1/2013), ada lima penyebab utama serangan akut jantung koroner yang masih menempati peringkat tertinggi kematian seseorang. Kelima penyebab itu, yakni rokok menjadi nomor satu. Kemudian tingginya kolesterol, diabetes, hipertensi dan riwayat keturunan penyakit jantung di keluarga. "Ada lima penyebab serangan jantung koroner
 .

Nomor satu adalah kebiasaan merokok," tutur Budi Arief. Manajer Pelayanan Medis RS Islam Jemursari, dr Lea Maera Shanty, SpPD menambahkan, Janu di bawa ke rumah sakit karena awalnya mengeluh nyeri dada sangat spesifik, Kamis (24/1/2013) pukul 10.40 Wib. Begitu sampai di RSI langsung ditangani dokter jaga UGD, dr Nurul Imaniyati. Setelah diperiksa, Miroslav Janu dinyatakan mengalami serangan akut jantung koroner. "Dalam dunia medis, setiap serangan akut jantung koroner harus dianggap sebagai keadaan gawat darurat," kata dr Lea Mera Shanty, SpPD. Kemudian, dokter memberi terapi serta obat yang sudah baku dan menjadi protokol standard menangani penyakit jantung koroner. Setelah 25 menit dilakukan pemeriksaan dan penanganan, tiba-tiba jantung dan nafas Janu behenti. dr Lea Mera Shanty, SpPD menuturkan selama 70 menit, dokter sudah melakukan tindakan. Demikian pemberian nafas buatan. Tapi Miroslav Janu akhirnya dinyatakan meninggal pukul 12.21 Wib

Kamis, 24 Januari 2013

Rahasia Misteri Rp 700 Juta Tunggakan Gaji Almarhum Miroslav Janu

Pelatih Persebaya Divisi Utama (DU), Miroslav Janu, meninggal dunia setelah kena serangan jantung pada Kamis (24/1) siang. Namun kepergian pria asal Republik Ceko ini meninggalkan persoalan, gajinya sebesar Rp 700 juta belum dibayar.
Hingga disemayamkan di Adi Jasa, Kamis malam, belum ada kejelaskan kapan gaji selama lima bulan ia saat ia melatih Persela Lamongan itu dibayar.
Persoalan ini mirip yang menimpa Diego Mendieta, pesepak bola asal Paraguay yang empat bulan gajinya sempat tidak dibayar Persis Solo sampai akhirnya pria itu meninggal awal Desember 2004.
Beberapa wartawan peliput Persebaya,  mengenal Janu sebagai pribadi unik. Ia terkesan dingin dan keras dari luar, tapi di balik itu, ia adalah sosok yang hangat.
Di satu waktu, dengan intonasi bicaranya yang keras, dia bisa terlihat tidak ramah. Tapi di sisi lain, dia bisa sangat terbuka.
Selama melatih Persebaya DU pula, Janu beberapa kali menceritakan soal gajinya yang belum dibayar oleh Persela Lamongan. Beberapa kali pula, ia sempat mengeluhkan soal sikap Bupati Lamongan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persela, HM Fadeli.
Ia kecewa lantaran Fadeli tak pernah bisa menjawab dengan tegas, soal kapan gajinya bakal dilunasi. Berapa besar tunggakan gaji tersebut?
Pada 25 Oktober 2012, atau hari pertamanya bekerja sebagai pelatih Persebaya DU, Janu mengatakan, Persela menungak gajinya sebesar Rp 700 juta.
Menariknya, setelah kematian Janu, beberapa pihak lempar suara, bahwa pengakuan Janu itu tidak benar.  Asisten Manajer Persela, Yuhronour Effendy, mengatakan, Janu tak lagi punya hubungan dengan Persela.
“Mengenai gaji tidak ada masalah lagi dengan Persela Lamongan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekda Lamongan ini.
Andi Darussalam Tabussala, ‘agen’ Janu, juga menyanggah pengakuan Janu. “Janu itu urusannya sama saya, tidak ada hubungannya dengan Persela. Saya ini yang bawa dia ke Indonesia. Dan saya yang tempatkan dia ke sebuah klub. Saya juga yang perbantukan dia di Persela, jadi urusan Janu sama saya, bukan dengan Persela,” kata Andi.
Ketika ditanya apakah setelah ini Andi akan membayarkan gaji Janu selama di Persela kepada keluarga Janu, Andi langsung naik pitam.
“Siapa yang bilang gajinya terlambat? Coba saya tanya, mana datanya, kasih lihat ke saya. Yang tahu hanya saya dan Janu. Tidak ada urusan dengan Persela. Ini urusan pribadi Janu dengan saya,” kata Andi.(gf)

Timo Scheunemann : Tomas Rosicky saja Respect dengan Miroslav janu

- Timo Scheunemann memiliki sebuah kenangan tersendiri dengan Miroslav Janu. Berkat Miro, Timo bisa mendapat kesempatan untuk berbincang dan berfoto dengan Tomas Rosicky, pemain Timnas Ceko yang juga bintang Arsenal.

Menurut Timo, pengalaman berkesan ini datang waktu dia mengambil lisensi kepelatihan di Jerman. Waktu itu, Timo berkisah, dia dimintai tolong oleh Bos Bentoel, Darjoto Setyawan, untuk ke rumah Miro di Ceko.

"Waktu itu, saya datang ke stadion untuk menyaksikan Sparta Praha berlatih. Usai latihan, saya menunggu Miro, yang waktu itu asisten pelatih Sparta Praha, di lapangan. Lalu, tiba-tiba, Timnas Ceko masuk untuk berlatih," ujar Timo.

Kesempatan ini tak disia-siakan Timo. Seluruh program latihan Timnas Ceko dia catat. Dalam kesempatan tersebut, dia juga memperhatikan bahwa Tomas Rosicky tak sekalipun membuat kesalahan, baik dalam mengontrol bola maupun memberi umpan.

Usai latihan, Timo sempat berbincang dengan Petr Cech. Saking asyiknya dengan perbincangan tersebut, Timo tak sempat berbincang dengan Rosicky. Padahal waktu itu, dia sudah berniat untuk berbincang dengan Rosicky.

"Miro lalu datang menghampiri. Dia bertanya dalam bahasa Indonesia, apakah saya sudah bertemu semua pemain. Lalu, saya jawab bahwa karena ngobrol sama Cech, saya nggak sempat ketemu Rosicky," kenang Timo.

Timo melanjutkan, setelah mendengar perkataannya itu, Miro kemudian berteriak memanggul Rosicky. Dan, sang bintang pun menghampiri mereka dengan kepala tertunduk, sebagai tanda respek pada Miro.

"Lalu, Miro meminta Rosicky untuk berfoto dengan saya. Rupanya, Rosicky begitu respek pada Miro, karena dia dulu merupakan pemain timnas idola Rosicky," sambung Timo.

Timo menambahkan bahwa dia memang tak mengenal karakter Miro secara keseluruhan. Pasalnya, pertemuan mereka tak lama. Namun, Timo menilai bahwa profesionalisme pelatih kelahiran 8 November 1959 ini merupakan contoh yang baik untuk insan sepakbola di Indonesia. (den)

Persela gak Ngaku Belum Lunasi Gaji Miroslav Janu !!

Manajemen klub Persela Lamongan mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya mantan pelatih Persela Lamongan, Miroslav Janu. Pria kelahiran Praha, Ceko, 8 November 1959 itu menghembuskan nafas terakhirnya karena terkena serangan jantung, Kamis (24/1/2013), di Surabaya, Jawa Timur. "Kami menilai dia pelatih yang bagus dan mempunyai integritas,"ujar Asisten Manajer Persela Lamongan, Yuhronur Efendi, Kamis (24/1/2013).

 Dikabarkan, mantan pelatih Arema Malang itu belum dibayar oleh manajemen Persela Lamongan selama lima bulan terakhir. Total Persela nunggak gaji ke Janu sekitar Rp700 juta. Namun menurut Yuhronur Efendi, mengenai gaji tidak ada lagi permasalahan antara klub Persela Lamongan dengan Miroslav Janu. "Mengenai gaji tidak ada masalah lagi dengan Persela Lamongan,"katanya. Miroslav Janu melatih di Indonesia sejak tahun 2003 melatih klub Persigo. Kemudian pemain yang pernah membela klub Slavia Praha itu pernah melatih di klub PSM, Arema Malang, Persela Lamongan dan terakhir Persebaya Divisi Utama.

Baihakki Khaizan : Beristirahatlah dengan tenang Coach Janu ,....

- Kabar meninggalnya pelatih Persebaya Surabaya DU, Miroslav Janu, Kamis (24/1), memunculkan respon dari sejumlah pihak yang berhubungan dengan sepak bola. Banyak di antaranya mengucapkan rasa belasungkawa. Seperti yang disampaikan Baihakki Khaizan, bek yang sebelumnya mengantarkan Singapura meraih gelar juara Piala AFF untuk keempat kalinya. Dalam akun twitter-nya, pemain yang sempat membela Persija menyampaikan, "Istirahat dengan damai untuk mantan pelatih Arema dan Persela, Miroslav Janu." Hal serupa disampaikan oleh fisioterapis timnas, Matias Ibo. Dalam akun twitter-nya, Matias juga berharap keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan. "RIP Coach Miroslav Janu. Berdoa agar keluarga diberikan kekuatan tuk melewati waktu sulit ini," tulis Matias Ibo. -(sf)

Arema : Indonesia Kehilangan pelatih Hebat

meninggalnya pelatih Miroslav Janu akibat serangan jantung membuat dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. Salah satunya diungkapkan oleh Arema Indonesia, dimana pelatih asal Republik Ceska ini pernah menukangi Singo Edan sebanyak dua kali, yakni pada musim 2007/2008 dan musim 2010/2011.

Media Officer Arema Indonesia yang berlaga di ISL, Sudarmaji mengungkapkan bahwa Miroslav Janu merupakan sosok pelatih yang luar biasa, yakni menanamkan filosofi sepakbola Indonesia dengan mengangkat potensi anak-anak muda.

"Arema pernah merasakannya, terakhir beliau mampu membawa Arema runner up juara ISL," kata Sudarmaji saat dihubungi , Kamis (24/01/2013).

Pria yang kerap disapa Darmaji ini mengaku, meninggalnya Miroslav Janu membuat Indonesia kehilangan pelatih yang memberikan inspirasi untuk sepakbola Indonesia.

"Kami jajaran manajemen Arema Indonesia menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga segala kebaikan Coach Miro diterima di sisi-Nya," ucap Darmaji.

Usai melatih Arema, pelatih kelahiran 8 November 1959 ini berlabuh ke Persela Lamongan di awal musim 2011 dan saat ini melatih Persebaya Divisi Utama.(gh)

Hingga Meninggal , Persela Belum Melunasi Gaji Miroslav janu , akan Dibayar Tuntas oleh Andi Darussalam Tabusalla

Hingga menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (24/1/2013) di RS Islam Jemursari, Janu belum menerima haknya dari Persela.

Saat ditemui wartawan usai memimpin seleksi di Gelora 10 Nopember, 25 Oktober 2012 lalu, Janu mengaku, haknya di Persela belum terbayar selama lima bulan. Saat itu, menurut Janu, jumlah tunggakan yang harus dibayar Persela mencapai lebih dari Rp 780 juta.

"Lamongan minta saya balik kesana, tapi mereka tidak mau bayar gaji saya," tutur Janu kepada wartawan saat itu.

"Mereka tidak mau angkat handphone. Tidak mau komunikasi. Mereka bohong di koran, mereka bohong ke La Mania," lanjut mantan pelatih Arema ini.

Tapi nasib berkata lain. Sebelum Janu mendapatkan haknya dari Persela. Ia terlebih dulu dipanggil olah Yang Maha Esa. Janu meninggal sekitar pukul 12.21. Oleh dokter, Janu didiagnosa terkena serangan Jantung.

Sementara itu  Salah satu tokoh sepakbola nasional, Andi Darussalam Tabusalla (ADT) berjanji akan mengurus tunggakan gaji Miroslav Janu yang nyantol di Persela sebesar Rp 780 juta.
Hal itu disampaikan ADT saat melayat ke RS Islam Jemursari. "Untuk gaji di Persela, saya yang akan mengurus. Sebab saya yang bawa Janu ke sana," tutur ADT kepada awak media.
Seperti yang kita tahu, mingga menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (24/1/2013) siang di RS Islam Jemursari, Janu belum menerima haknya dari Persela.
Berdasarkan pengakuannya kepada wartawan, 25 Oktober 2012 lalu, Persela belum membayar gajinya selama lima bulan. Menurut Janu, jumlah tunggakan yang harus dibayar Persela mencapai lebih dari Rp 780 juta.
Janu sempat kesal pada manajemen Laskar Joko Tingkir itu. Sebab, saat gajinya dan pemain masih tersendat, Persebay justru sudah menunjuk pelatih baru, yakni Gomes de Oliviera.
"Lamongan minta saya balik kesana, tapi mereka tidak mau bayar gaji saya. Mereka tidak mau angka handphone. Tidak mau komunikasi. Mereka bohong di koran, mereka bohong ke La Mania," ucap Janu waktu itu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kamis (24/12013) hari ini sekitar pukul 12.21, Miroslav Janu meninggal karena serangan jantung. Janu meninggal dalam usia 53 tahun. Sebelum menangani tim Persebaya DU, Janu lebih dulu menjadi juru taktik tim Persela, Arema, PSM dan Persigo Gorontalo.(jy)

Persebaya DU segera kirim Jenasah Miroslav janu ke Republik Ceko

Tepat pukul 14.45, jenasah pelatih tim Persebaya yang tanding di Divisi Utama (DU), Miroslav Janu meninggalkan RS Islam Jemursari untuk kemudian dibawa ke rumah persemayaman, Adiyasa yang terletak di Jalan Demak, Surabaya.
Direktur Utama PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB), Diar Kusuma Putra mengungkapkan, pihaknya sudah berhubungan dengan PT Liga Indonesia (LI) untuk mengurus pengiriman jenazah Janu ke negara asalnya, Rep Ceko.
"Sata sudah kontak orang Liga. Saya minta mereka untuk menghubungi orang kedutaan dan orang imigrasi," ucap Diar .
Hanya saja, karena, Kamis (24/1/2013) ini adalah hari libur, maka proses pengurusan datanya terganjal. "Saat ini belum bisa tersambung karena hari libur. Namun tetap kita siapkan untuk pengiriman," lanjut Diar.
"Kesok kita usahakan semua dokumen clear," tutup Diar. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kamis (24/12013) hari ini sekitar pukul 12.21, Miroslav Janu meninggal karena serangan jantung. Janu meninggal dalam usia 53 tahun. Sebelum menangani tim Persebaya DU, Janu lebih dulu menjadi juru taktik tim Persela, Arema, PSM dan Persigo Gorontalo.(yr_)

Miroslav Janu : Saya Tidak mau Mati di Indonesia

Saat dibawa ke RS Islam Jemursari karena mengeluh nyeri di dadanya, Janu dalam keadaan sadar. Bahkan ia sempat mengucapkan keinginannya pada dua asistennya, Hengky Oba dan Tony Ho.
"Saya tidak mau mati di sini," ucap Janu seperti yang ditirukan oleh Hengky Oba. "Saat datang ke rumah sakit, dia masih sempat ngomong seperti itu," lanjut Oba.
Sementara itu, dokter jaga Unit Gawat Darurat (UGD) RS Islam Jemursari, dr Nurul Imaniyati memastikan, Janu meninggal sekitar pukul 12.21 WIB. "Bapak Janu meninggal dalam usia 53 tahun. Sebabnya serangan jantung," ucap dr Nurul.
Tapi ketika ditanya lebih lanjut terkait proses penanganan mantan pelatih Arema ini, dr Nurul menolak menjelaskan. "Untuk lebih lanjutnya, besok ada keterangan dari manajemen dan jajaran direksi," tutup dr Nurul.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kamis (24/12013) hari ini sekitar pukul 12.21, Miroslav Janu meninggal karena serangan jantung. Janu meninggal dalam usia 53 tahun. Sebelum menangani tim Persebaya DU, Janu lebih dulu menjadi juru taktik tim Persela, Arema, PSM dan Persigo Gorontalo.[wdf]

Miroslav Janu Wafat

Kabar duka kembali menyeruak di ranah sepak bola Indonesia. Pelatih Persebaya Surabaya yang berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia Miroslav Janu meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Janu dibenarkan oleh manajer tim Persebaya DU, Bambang Pramukantoro. "Saya baru bertemu dokter langsung. Kata dokter meninggalnya jam 12.21 karena serangan jantung," kata Bambang

Ditemui wartawan di RS Islam Jemursari, Bambang menceritakan, sebelum meninggal, pada pukul 10.40 ia sempat mengeluh sesak nafas. "Dia sempat minta tolong ke penjaga apartemen Arya Duta. Lalu Janu diantarkan ke rumah sakit," lanjut Bambang.

Di rumah sakit, Janu sempat mendapat alat bantu pernafasan. Sayang nasib berkata lain. Janu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sebelum sempat kompetisi bergulir.[sya/kun]

Sabtu, 13 Oktober 2012

Bruno dimakamkan di Tangerang , Christian Carrasco: Bruno Orang yang Baik

Sosok legiun asing asal Brazil, Bruno Zandonadi, dikenal dekat dengan rekan-rekannya sesama pesepakbola. Banyak rekan-rekan Bruno yang tidak menyangka dia akan meninggal dunia cepat.
"Dia orang baik, sampai sekarang saya tidak percaya kalau dia sudah meninggal. Terkadang di waktu luang kami menyempatkan waktu untuk makan dan karaokean bersama," tutur Christian Carrasco di RS Usada Insani, Tangerang, Banten pada Sabtu (13/10/2012).
Mantan pemain Persikota Tangerang itu meninggal dunia di ruang intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Usada Insani, Tangerang, Banten pada Sabtu (13/10/2012) sekitar pukul 09.00 WIB. Diduga penyebab meninggalnya karena menderita radang selaput otak.
Menurut penyerang yang kerap merayakan gol dengan memakai topeng spiderman itu, beberapa waktu lalu Bruno sempat mengeluh kalau kepalanya sakit. Namun baru Senin kemarin dia memeriksakan sakitnya ke dokter. "Saya kasihan melihat dia, sejak terakhir membela klub Persikota Tangerang di musim 2010-2011 dia tidak lagi memperkuat satu klub pun," tambahnya.
Bruno mulai karier sepakbola di Indonesia sejak tahun 2004 membela Petrokimia. Penyerang haus gol itu pernah memperkuat Persita Tangerang, Persikota, Persiba Balikpapan, dan PSIS Semarang. Dia terakhir kali membela klub Persikota Tangerang di musim 2010-2011. Di musim lalu dia tidak membela klub manapun.
Christian Carrasco dan legiun asing asal Amerika Selatan lainnya turut mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya di Selapajang, Cisoka, Tangerang. Sebelum dimakamkan dia disemayamkan di rumah duka, Boen Tek Bio, Tangerang.(gery lazuardi)

Putri Indonesia 2004 ikut melayat Bruno Zandonadi

Puteri Indonesia tahun 2004, Artika Sari Devi, ikut melayat ke kediaman legiun asing asal Brazil, Bruno Zandonadi, di kawasan Boen Tek Bio, Tangerang, Sabtu (13/10/2012).
Artis cantik itu ternyata merupakan teman dari istri Bruno Zandonadi, Anisa Sanjaya, yang menjadi Finalis Putri Indonesia 2004 dari daerah Lampung. Sambil menghibur rekan satu angkatannya, istri penyanyi Baim itu menceritakan sosok mantan pemain Persikota Tangerang itu.
"Saya belum pernah bertemu dengan Bruno. Namun menurut Anisa, dia adalah sosok ayah yang baik. Saya dekat dengan Anisa, karena kami pernah sama-sama mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia 2004," kata wanita kelahiran Pangkal Pinang itu.
Artika Sari Devi bercerita, dia mengaku kasihan melihat kondisi Bruno. Di sisa akhir masa hidupnya dia masih mengganggur dan belum mendapatkan klub. Bruno Zandonadi terakhir membela klub Persikota Tangerang di musim 2010-2011, di musim lalu dia belum mendapatkan klub baru. Bruno mulai karier sepakbola di Indonesia sejak tahun 2004 membela Petrokimia.
"Banyak klub di Liga Indonesia yang menjanjikan untuk memakai jasa dia, namun belum ada kabar lebih lanjut. Mungkin seperti itu nasib pesepakbola yang bermain di Indonesia, saya juga tidak tahu," tuturnya.
Artika Sari Devi berpesan kepada, anak semata wayang Bruno dan Anisa, Isabel Nazwa Zandonadi untuk dapat menjaga ibunya, walaupun ayahnya sudah pergi meninggalkan dia.(Glery Lazuardi )

Jumat, 12 Oktober 2012

Bruno Zandonadi Berpulang ke Pangkuan Pencipta , akan dimakamkan di Brazil

SETELAH berjuang melawan penyakit kanker otaknya selama sembilan hari, akhirnya pesepakbola asal Brazil Bruno Zandonadi menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 09.00WIB di Rumah Sakit Usada Insani, Kota Tangerang.

"Bruno sekarang masih di kamar jenazah. Diketahui meninggal oleh perwat tadi pagi mas," kata adik ipar Bruno, Meriza Sandjaya Sabtu (13/10) siang.

Menurut Meriza, Bruno akan dimakamkan di Brazil negara asal Bruno. Namun, meriza belum mengetahui, kapan jenazah Bruno akan diterbangkan ke negri samba tersebut.

"Kemungkinan besar setelah semua surat-surat selesai diurus. Tapi, nggak tahu hari ini atau besok. Yang penting kami akan urus dulu almarhum secara islam karena dia mualaf," ungkap Meriza.

Pesepakbola ini meninggalkan seorang istri, Arniza As dan seorang putri Isabel Nazwa Zandonadi. Ia mulai berkarir di Indonesia sejak tahun 2004 dengan membela Petrokimia. Setelah itu, ia pun melanglang buana di klub-klub besar, seperti Persita, Persikota, Persiba Balikpapan dan PSIS Semarang. [nan-2]

Keluarga Bruno Zandonadi harapkan perhatian insan bola

- Keluarga Mantan Gelandang Serang Persiba Balik Papan asal Brazil, Bruno Jone Zandonadi (31) berharap uluran tangan dari semua pihak untuk membiayai pengobatan Bruno yang kini koma di RS Usada Insani.

" Bruno saat ini tidak memiliki klub yang dibela sehingga perhatian sangat minim sekali. Kami sangat membutuhkan bantuan untuk pengobatan suami saya," tutur Nisa, istri Bruno sambil terisak-isak.

Nisa berharap insan pecinta sepak bola dan klub yang pernah dibela suaminya mau memberikan perhatian dan membantu meringankan bebannya saat ini untuk mengobati mantan gelandang serang ini yang divonis menderita inveksi otak.

Sementara itu Isabella, putri Bruno berharap ayahnya dapat segera sembuh dan bangun dari koma nya. " Saya mau papa segera sehat dan main bola lagi," ucapnya sedih.

Untuk diketahui, Bruno masuk ruang ICU empat hari lalu setelah menderita sakit kepala yang ternyata terjadi inveksi otak. Pesepak bola asal Brazil yang berharap segera di naturalisasi ini pernah bermain untuk beberapa klub seperti Persiba Balik Papan, PSIS Semarang dan Persikota Tangerang. (gh)

Diduga Idap Tumor Otak, Bruno Zandonadi Masih Koma

Legiun Brasil yang merumput di Indonesia, Bruno Zandonadi, tergolek lemah di rumah sakit sejak Senin (9/10/12). Diduga, mantan penyerang Persikota Tangerang itu mengidap tumor otak.

Hingga hari ke-4 menempati ruang perawatan intensif di Rumah Sakit Usada Insani, Tangerang, Bruno telah menjalani sejumlah pemeriksaan. Namun, dokter masih menunggu analisis tes darah untuk memastikan penyakitnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, dokter memperkirakan beberapa kemungkinan. Melihat gejala dan dampak yang kasatmata, Bruno mungkin terjangkit virus atau mengidap tumor otak.

"Kami belum tahu. Istrinya juga belum bilang. Bruno masih koma. Cuma tangannya yang bergerak-gerak. Dia tidak kenal siapa-siapa," terang Cristian Carrasco, striker Persita Tangerang, Jumat (12/10/12).

Carrasco menambahkan, Bruno mengeluh sakit kepala sejak seminggu lalu. Dia sudah menelan beberapa obat namun keadaan tidak berubah, bahkan kondisinya kian melemah.

Kini, beberapa rekannya mencoba membantu mengumpulkan dana untuk biaya perawatan. Pasalnya, Bruno belum mendapat klub lagi setelah memperkuat Persikota Tangerang musim 2010/11.

Dalam masa keemasan kariernya, striker haus gol ini sempat memperkuat beberapa klub, antara lain PSIS Semarang, Persiba Balikpapan.