Pages

Tampilkan postingan dengan label PSPS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PSPS. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Februari 2013

Bupati Jefry Noer Ngaku Gaji Pemain PSPS Belum Dibayar

-Walau sudah diambil-alih oleh Bupati Jefry Noer dalam konteks menyelamatkan PSPS dari krisis keuangan, namaun hingga kini pemain PSPS belum menerima hak - haknya. Belum diketahui kapan para pemain akan menerima haknya sesuai dengan kontrak pemain.

Belum dibayarnya gaji pemain PSPS ini ternyata dibenarkan oleh Bupati Kampar Jefry Noer. Jefry Noer mengatakan pihaknya telah meminta manajemen PSPS agar membuat laporan mengenai hak - hak pemian tersebut.

"Memang belum dibayar. Tapi saya sudah minta case flo. Mana yang sudah dibayar dan mana yang belum," kata Jefry Noer, Selasa lalu (12/2).

Dikatakannya, setelah mendapatkan lapoiran dari manjemen tersebut, maka pembayaran hak - hak pemain tinggal menunggu waktu saja. Menunggu laporan ini agar transparansi di PSPS semakin bagus.

Dikatakannya, dalam menyelamatkan PSPS ia melihat kebutuhan jangka panjang dna jangka pendek. Untuk kebutuhan jangka pendek, itu yang akan diutamakan Jefry Noer.

"Ada kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek meliputi uang kantong, uang makan dan lainnya," ujar Jefry.

Sejauh ini PSPS sendiri belum mendapatkan sponsor. Namun kala bertanding di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang, branding sejumlah perusahaan sudah terpampoang dipinggir lapangan. Perusahan - perusahaan besar.

Jefry Noer mengatakan pihaknya sedang melakukan pendekatan ke perusahaan - perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut akan menjadi cikal bakal sponsor PSPS musim ini.

Seperti diketahui saat ini gaji pemain PSPS sejiak Desember lalu belum dibayar. Begitu juga dengan uang muka 15 persen kontrak belum diterima pemain.

Kembali ke skuad PSPS, kala menjamu Gresik United nnati, bek kiri Boby Satri dipastikan tidak bisa diturunkan karena harus menjalani sanksi kartu kuning. Saat ini Boby telah mengantongi tiga kartu kuning. Hal ini dktakan asisten pelatih PSpS Afrizal.

Selain itu, pemain - pemain yang cedera kala PSPS membungkam Arema dipastikan akan bisa tampil. Sebba cedera para pemain tergolong cedera ringan. (*)

Kapasitas Stadion Tambusai Akan Tambah , Psps enggan Main Malam

Antusias penonton menyaksikan pertandingan PSPS di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang cukup tinggi, Selasa (12/2).

Membeludaknya penonton dan semangat masyarakat yang ingin menyaksikan pertandingan ini membuat Bupati Kampar, Jefry Noer berencana menambah kapasitas stadion tersebut menjadi 25 ribu.

Kapasitas stadion yang memiliki dua tribun ini adalah tujuh ribu tempat duduk. 

“Secara simultan akan kami mulai dengan menarik minat sponsor, lalu selanjutnya kami siap menambah kapasitas stadion ini menjadi lebih luas. Sekarang ini banyak penonton yang tidak bisa masuk,” ujar Jefry Noer, kemarin.

Saat PSPS lawan Arema lalu, masyarakat dan kelompok suporter yang tidak dapat masuk ke dalam Stadion harus rela berdesakan memanjat dinding.

Bahkan atap rumah warga juga menjadi sasaran empuk masyarakat yang ingin menyaksikan pertandingan, demikian pula pohon-pohon di luar stadion.

Melihat hal itulah, Jefry mengaku akan menambah kapasitas stadion menjadi lebih luas. Terlebih dirinya juga sudah meminta manajemen cash flow tim kepada pihak manajer. Dengan begitu ia dapat mengetahui berapa yang harus dipersiapkan keperluan anggaran.

“Kontrak, gaji dan bantuan kepada tim akan kami kaji terlebih dahulu makanya di lapangan terdapat berbagai merek perusahaan untuk menarik minat mereka membantu,” lanjutnya.

Jefry berniat menarik dukungan sponsor dari perusahaan-perusahaan besar di Riau melalui dana CSR.

Ini bisa dilihat di pinggir lapangan dimana banyak e-board yang menuliskan nama seluruh perusahaan seperti PDAM Tirta Kampar, Bumi Siak Pusako, Arara Abadi, Indah Kiat, RAPP, Bank Riau Kepri, Bank Sarimadu, Sinarmas, PTPN V, Surya Dumai dan beberapa perusahaan lain.

Ditanya apakah nama-nama perusahaan tersebut sudah memberikan bantuan sponsor, menurut Jefry sama sekali belum ada bantuan, namun tujuannya lebih untuk menarik minat perusahaan itu saja.

“Kalau kita memberikan ruang kepada mereka, mudah-mudahan ada bantuan langsung nantinya, saya akan rebut langsung dana CSR untuk membantu tim,” tegasnya menambahkan.

Sementara itu Keputusan PSPS pindah home base ke Stadion Tuanku Tambusai Bangkinang Kampar membawa berkah.

Di stadion kebanggaan masyarakat Kampar ini, PSPS pun sukses merebut kemenangan perdana ISL musim ini. Tapi, masalah tetap ada dengan keputusan pindah ke Kampar ini yakni terkait jadwal.

Berdasarkan jadwal awal ketika PSPS memakai Stadion Rumbai sebagai home base, Askar Bertuah beberapa kali dijadwalkan main malam hari dan ditayangkan live di salah satu Tv swasta. Namun, karena main di Kampar, manajemen akan mengusulkan perubahan jadwal lagi ke PT Liga Indonesia.

“Kami berupaya agar pertandingan tetap sore karena ini menyangkut penonton. Kalau main malam maka kami khawatir penonton akan berkurang, terutama yang datang dari luar Kampar,’’ ujar manajer PSPS, Boy Sabirin  rabu (13/2).

Boy menjelaskan Stadion Tuanku Tambusai memang bisa menggelar laga di malam hari dan ini sudah dibuktikan saat PON Riau lalu. Namun, untuk live penerangan stadion tersebut masih kurang sehingga dikhawatirkan pihak TV partner akan keberatan.

Jadi lawan Persegres, Sabtu (16/2) tidak live? “Menurut jadwal awal memang tidak live karena mainnya sore. Seharusnya lawan Arema kemarin yang live, tapi karena mendadak makanya batal. Tak tahu pula kalau digeser ke laga lawan Persegres. Kami juga belum dapat konfirmasi,” ujarnya.(dg)

Selasa, 12 Februari 2013

Tampar Arema di Kampar Riau , Psps diguyur Rp 50 juta

PSPS berhasil meraih menampar tim mega bintang dengan kemenangan perdana musim ini kala menjamu Arema Indonesia, Selasa (12/2) di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang, Kampar. PSPS menang tipis dengan skor 1 - 0 lewat Pape Latyr pada menit ke 42.

Kemenangan ini jelas membuat publik Kampar serta para suporter PSPS bersorak. Sebab ini kemenangan perdana dan didapat kala bermain perdan di Bangkinang setelah diambil-alih.

Bupati Kampar Jefry Noer, sosok yang mengambil-alih PSPS tak ketinggaran dalam bersorak. Bahkan kala wasit meniuplkan pluit panjang tanda pertandingan selesai, ia pun berjingkrak kegirangan. Kegembiraan ini pun disampaiakn pada direktur utama (Dirut) PT PSPS yang tepat berada disampingnya.

Sore itu Jefry Noer memang menonton langsung dari tribun VVIP. Tingkah Jefry bahkan seperti suporter PSPS yang wajahnya menunjukkan ketegangan kala PSPS tertekan di penghujung babak kedua. Ia pun terlihat sibuk melihat jam, sedikit gusar kala belum ada tanda - tanda wasit akan meniupkan pluit tanda pertandingan usai.

Asisten pelatih PSPS Afrizal dalam konfrensi pers mengatakan skuad Asykar Bertuah pertama - tama gugup menghadapi Arema yang pemainnya bertabur bintang dan di isi pemain - pemain top. Namun akhirnya Ambrizal cs bisa mengatasi ajal tersebut dan keluar sebagai pemenang.

"Ini kemenangan perdana kita. Dan ini merupakan hasil kerja keras pemain. Ini patut kita syukuri," kata Afrizal.

Pelatih Arema Indonesia Rahmad Darmawan pun menerima kekalahan timnya ini. Menurutnya, timnya kecolongan dari serangan balik pada pertandingan yang berjalan kurang menarik.

"Kita terima kekalahan ini walau sebenarnya kita harus dapat pinalti karena Ambrizal hands di kotal pinalti. Tapi wasit berkata lain dan itu kita terima," ujarnya.

Atas kemenangan ini, PSPS melompat jauh meningalkan zona degradasi dan menepati posisi 12, menganti kan Persiba. PSPS telah mengoleksi 6 poin sedangkan Persiba 5 poin.

Bukan hanya itu. Abrizal cs pun menerima dana sebesar Rp 50 juta yang merupakan bonus atas kemennagan ini. Dana sebanyak itu didapat dari PSPS sendiri memberi Rp 20 juta, Jefry Noer pribadi Rp 20 juta dan dari pejabat Bina Marga Kabupaten Kampar Rp 5 juta.

"Total bonusnya Rp 50 juta. Semuanya tunai langusng akan kita berikan," ungkap Jefry Noer usai pertandingan. (sad)

PSPS Tak Bisa Pakai Stadion Utama Riau

Keinginan manajemen PSPS untuk memakai Stadion Utama Riau sebagai tempat menjamu lawan di laga kandang Indonesia Super League (ISL) 2013 dalam waktu dekat tak akan terwujud.

Pasalnya, Plt Kadispora Riau, Emrizal Pakis secara tegas mengatakan stadion megah tempat pembukaan dan penutupan PON Riau XVIII/2012 tersebut belum bisa dipakai untuk kegiatan olahraga.

“Stadion Utama belum serah terima dengan kontraktor,” ujarnya  di kantor KONI Riau pekan lalu.

Seperti diketahui, Pemprov Riau masih berutang Rp250 miliar kepada kontraktor yang mengerjakan stadion tersebut.

“Saat ini dalam proses pembayaran dan diupayakan selesai sebelum Islamic Solidarity Games (ISG),” ujarnya.

Namun, Emrizal menegaskan proses pembayaran tersebut perlu waktu dan kemungkinan belum tuntas dalam waktu dua atau tiga bulan ke depan. Untuk itu, stadion ini belum bisa dipakai pihak lain termasuk PSPS.

Dengan demikian maka PSPS tetap bertanding di Kampar yakni di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang, Kampar. Meski pun laga tersebut merupakan big match. Seperti diketahui ISG III/2013 baru digelar Juni mendatang.

Musim lalu, PSPS sempat memakai Stadion Utama Riau. Namun, saat itu, Ambrizal dkk hanya diperbolehkan untuk latihan satu kali, itupun ketika launching memakai kostum baru dari sponsor.(aiy)  

Psps vs Arema = 1-0 , Singo Edan jadi tumbal Markas Baru

PSPS Pekanbaru berhasil mengakhiri paceklik kemenangan di Indonesia Super League 2012/2013. Pada laga perdana mereka setelah pindah markas ke Stadion Tuanku Tambusai, Bangkingang, Kampar, Selsaa (12/2), PSPS sukses mengalahkan Arema Indonesia dengan skor tipis 1-0.
Gol tunggal Arema Indonesia dicetak penyerang asingnya, Ndiaye Pape Latyr, pada menit ke-42. Bagi Arema, ini meneruskan rentetan hasil buruk mereka saat melakoni laga tandang di musim ini, yang selalu berujung kekalahan.
Pelatih PSPS Pekanbaru, Mundari Karya, mengaku sangat bersyukur atas kemenangan ini. Kerja keras anak asuhnya, berbuah manis di hadapan pendukung setia Askar Bertuah.
“Alhamdulillah, akhirnya kita berhasil meraih kemenangan perdana. Sejak awal kita tahu, Arema adalah tim yang tangguh, karena diperkuat pemain berkualitas yang memiliki kecepatan tinggi. Perubahan pola menjadi 3-5-2 berjalan dengan baik, dan mampu mematiakn pergerakan striker Arema yang sangat bagus,” kata Mundari Karya, saat dihubungi , Selasa (12/2).
Selain faktor teknis tadi, Mundari juga menyatakan ada keuntungan lain yang berhasil dimanfaatkan PSPS untuk bisa meraih hasil positif ini. Motivasi tinggi pemain dan cuaca panas, juga dianggap berperan besar atas kemenangan ini.
“Ya, jujur saja, dengan adanya perhatian lebih dari Pemerintah Kampar ini, membuat pemain lebih nyaman dan termotivasi juga dengan dukungan suporternya. Selain itu, cuaca yang sangat panas tidak dapat dipungkiri membuat pemain Arema kesulitan berkembang,” ujar Mundari.
Kendati menang, PSPS harus menerima kenyataan beberapa pemainnya mengalami masalah cedera di lapangan. Tercatat, penjaga gawang Amin Syarifudin, bek Joel Tsimi dan striker Pape Latyr, mengalami cedera dalam laga melawan Arema.
Mundari berharap, ketiganya tidak mengalami cedera yang serius, sehingga bisa dimainkan saat menjamu Gresik United, 16 Februari mendatang. “Sekarang, kita syukuri dulu kemenangan ini yang sudah lama dinanti fans PSPS. Baru kemudian memikirkan laga berikutnya lawan Gresik, semoga pemain yang cedera tidak terlalu parah,” pungkas Mundari.
Sementara itu, pelatih Arema, Rahmad Darmawan, tetap menilai anak asuhnya sudah memperlihatkan permainan yang baik, terutama di babak kedua. Namun, penyakit seperti di dua laga tandang sebelumnya, kembali terulang, dengan banyak peluang yang terbuang percuma.
“Kedua tim di babak pertama bermain hati-hati, sehingga kurang menarik dan kami kecolongan dari serangan yang cepat. Pada babak kedua kami coba mengubah pola permainan untuk lebih agresif lagi. Saya puas dengan kinerja tim namun tidak puas dengan sejumlah peluang yang gagal dimaksimalkan,” ujar Rahmad Darmawan.
Pupus sudah harapan Aremania untuk bisa melihat tim kesayangannya meraih kemenangan di laga tandang. Cap Singo Edan sebagai jago kandang, tapi melempem pun masih belum bisa dihilangkan. Musim lalu pun, Arema tidak pernah bisa menang di 17 laga tandangnya. Dan, rekor buruk itu terus bertahan hingga tiga laga tandang Arema di ISL musim ini.(dgh)

Kamis, 07 Februari 2013

MOU Pengambil-alihan PSPS hanya Secara Lisan Tapi Stadion Baru Rumputnya dari Brazil

 







-Upaya penyelamatan PSPS oleh Jefry Noer sudah terjadi. Warga Bangkinang, Kampar, Riau pun akan menikmati permainan Ambrizal cs bermain di Stadion Tuanku Tambusai kedepannya dalam laga kandang kompetisi ISL musim ini.

Bagaimana dengan kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PSPS dengan Jefry Noer dalam proses pengambil-alihan ini?

Direktur utama PT PSPS Anto Rahman yang dihubungi  mengatakan dalam proses ambil - alih ini, antara PT PSPS dengan Jefry Noer tidak ada melakukan penandatangan surat kesepakatan. Dikatakannya, MoU hanya secara lisan.

"Tidak ada penandatangan MoU. Tidak ada. Kita hanya MoU secara lisan dengan pak Jefry Noer," kata Anto Rahman yang dihubungi, Kamis (7/2) lewat telepon selulernya.

Dikatakannya, walau tidak ada penandatangan MoU, pihaknya percaya pada Jefry Noer dalam proses ambil-alih ini demi tujuan menyelamatkan PSPS. Apa yang telah dijanjikan Jefry Noer akan terealisasi nantinya.

"Kita percaya dengan pak Jefry Noer. Apalagi kan untuk menyelamtkan PSPS ini saya yang nawari ke pak Jefry dan pak Jefry bersedia," ujarnya.

Dikatakannya, dalam kesepakatan lisan tersebut Jefry Noer telah menyanggupi akan mencari sponsor bagi PSPS untuk bantuan pendanaan. "Pak Jefry akan cari sponsor," ujarnya.

Sebelumnya Jefry Noer  juga mengatakan ia akan membantu pendanaan PSPS musim ini. Tanpa menyebut besar dana yang disiapkan serta sumber dana, Jefry mengatakan kebutuhan perbulan PSPS akan dipenuhi.

Setelah proses ambil-alih ini, PSPS pun dipastikan akan menggunakan Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang dalam laga kandang. Manjamu Arema pada 12 Februari ini pun, dipastikan PSPS akan menggunakan stadion yang di Bangkinang, Kampar tersebut.

Kepastian ini didapat setelah pihak PSPS menerima surat dari PT Liga Indonesia (LI) mengenai Stadion Tuanku Tambusai. Surat persetujuan penggunaan stadion tersebut didapat pada Senin lalu.

"Surat dari PT Liga sudah kita dapat. Hari Senin kemarin kita terima. Jadi sudah pasti kita gelar laga kandang menjamu Arema di Bangkinang ini. Ini sekarang sedang persiapan di stadion," ujar

Anto pun mengatakan Stadion Tuanku Tambusai sudah standarty dan layak menggelar pertandingan se tingkat kompetisi ISL. Rumput stadion pun bagus. Mengenai kualitas rumput ini memang dibernarkan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau Emrizal. Emrizal menyebut rumput si stadion tertsebut bagus dan berasal dari Brazil.

Skuad PSPS sendiri sudah berada di Pekanbaru. Tim Asykar Bertuah sendiri bertolak dari Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis siang dan diperkirakan Kamis malam tim sudah sampai di Pekanbaru.

"Siang kami berangkat dari Palembang. Ke Jakarta dulu dan malamnya baru ke Pekanbaru," kata kapten tim Ambrizal. (*)

Rabu, 06 Februari 2013

PSPS berpeluang Besar Gunakan Stadion Utama Riau

PSPS dipastikan bertanding di Stadion Tuanku Tambusai Bangkinang, Kampar saat menjamu Arema, 12 Februari mendatang. Bahkan surat resmi dari PT Liga Indonesia sudah di kantongi PT PSPS.

Ini dikarenakan Bupati Kampar, Jefry Noer sepakat menjadi sponsor utama PSPS dan meminta PSPS ber-homebase di Kampar. Namun, manajer PSPS Boy Sabirin menyebutkan tak sepenuhnya PSPS main di Kampar di ISL musim ini.

“Dari pembicaraan Dirut PT PSPS (Anto Rahman) dengan Bupati Kampar (Jefry Noer), muncul wacana PSPS juga akan bertanding di Stadion Utama Riau,” ujar Boy Sabirin , kemarin.

Lebih lanjut, Boy menjelaskan untuk laga kandang PSPS akan ada pembagian jadwal seperti sekali di Kampar dan sekali di Stadion Utama Riau. “Jarak Kampar dengan Stadion Utama Riau kan tak jauh,” ujarnya.

Mengapa tak pakai Stadion Rumbai? Boy mengatakan pelatih dan pemain protes karena  lapangan Stadion Rumbai rawan cedera pemain. Bahkan, pemain baru PSPS Riki Forbes cedera karena masuk lubang saat latihan sebelum lawan Persija.

“Lagi pula, izin pemakaian Stadion Rumbai untuk bertanding dikeluarkan setiap akan bertanding. Jadi, kami juga tak sepenuhnya bisa memakai Stadion Rumbai,” ujarnya.

“Namun kami juga berterima kasih kepada Dispora Riau yang telah memberikan izin,” tambahnya.(gs)

Sriwijaya vs Psps = 0-0 , Satu Kartu Merah

Sriwijaya FC bermain imbang tanpa gol saat menjamu PSPS Pekanbaru dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) di stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Rabu 6 Februari 2013. Duel berlangsung keras dan dihiasi 1 kartu merah dan 6 kartu kuning.
Baik Sriwijaya maupun PSPS coba bermain hati-hati di awal pertandingan. Hingga 15 menit pertama, laga masih berjalan dalam tempo lambat. Belum ada serangan yang menciptakan ancaman serius dilancarkan oleh kedua tim.

Peluang emas pertama baru tercipta di menit 17 lewat sepakan striker Sriwijaya FC Hilton Moreira, tapi masih bisa dimentahkan kiper PSPS, Fance Hariyanto. Memasuki menit 30, Fance kembali melakukan penyelamatan dengan menghalau tendangan menyusur Tantan.

Sedangkan PSPS baru bisa menciptakan peluang emas di menit 44 melalui serangan balik cepat. Sayangnya, tendangan Pape usai menerima umpan dari rekannya di sisi kiri kotak penalti masih melambung di atas mistar gawang. Hingga turun minum, skor masih 0-0.

Di babak kedua, Laskar Wong Kito harus bermain dengan 10 orang setelah Sultan Samma mendapat kartu kuning kedua di menit 63. Kehilangan satu pemain menyulitkan Sriwijaya untuk membuka keunggulan, meski tetap mendominasi laga.

PSPS sendiri gagal memanfaatkan keunggulan pemain. Di menit 80, PSPS berpeluang memecah kebuntuan saat terjadi kemelut di jantung pertahanan Sriwijaya FC. Tapi, barisan pertahanan tuan rumah masih bisa menghalau ancaman dari kubu tamu.

Di menit 89, PSPS kembali nyaris mencetak gol. Pergerakan Rohit Chand yang menusuk dari sisi kiri pertahanan dan melepas umpan tarik ke Pape yang berdiri bebas di depan gawang. Sayangnya, sepakan Pape masih bisa diblok bek Sriwijaya FC.

Hingga laga usai, skor bertahan 0-0. Raihan satu poin membuat Sriwijaya FC masih tertahan di peringkat 6 dengan delapan poin. Sementara itu, PSPS juga gagal keluar dari zona degradasi karena baru mengantongi 3 poin.

Susunan Pemain
Sriwijaya FC: Ferry Rotinsulu, Taufik Kasrun, Abdul Rahman, Ahmad Jufriyanto, Fandy Mochtar, Sultan Samma, Ponaryo Astaman, Ramdani Lestaluhu (Khairul Huda, 66'), Hilton Moreira, Tantan, Boakay Edy Foday

PSPS Pekanbaru: Fance Hariyanto (Amin Syarifudin, 37'); Ambrizal, Joel Tsimi, Bobby Satria; Glend Poluakan (Gusripen Efendi, 68'), Slamet Riyadi (Jibby Wuwungan, 83'), Rohit Chand, Ade Suhendra, M Ilham; Konate Makan, Diaye Pape Latyr

Selasa, 05 Februari 2013

PSPS Siap Pindah Kandang di Bangkinang

pada laga kandang selanjutnya, 12 Februari menghadapi Arema Malang, PSPS diperkirakan akan bermain di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang.

Tim pelatih dan pemain mengaku siap jika memang hal tersebut terealisasi.

Hal tersebut dikarenakan dukungan sponsorship oleh Bupati Kampar, Jefry Noer yang memastikan diri siap membantu PSPS dalam dukungan dana.

Salah satu persyaratannya memang Askar Bertuah harus bermain di Bangkinang sebagai kandang mereka.

“Tidak ada masalah bagi kami, kalau memang harus bertanding di Bangkinang. Kita mengikuti manajemen dan sepenuhnya kami siap kalau jadi main di Bangkinang,” sebut Asisten Pelatih PSPS, Afrizal menjawab , Selasa (5/2).

Disadari Afrizal, memang perubahan kandang kalau benar terjadi menjadi salah satu hal yang biasa dilakukan demi penyelematan tim.

Apalagi jika benar sepenuhnya anggaran bagi tim disiapkan oleh Jefry Noer maka tentunya memperlihatkan keseriusan daerah tersebut untuk mendukung.

“Kalau dukungan kami yakin kepada suporter sebab ketika bermarkas di Kuansing tetap ada suporter yang datang dari Pekanbaru. Kalau Bangkinang kan lebih dekat dari Kuansing, jadi menurut saya tidak ada masalah,” sambungnya.

Sementara itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, melalui Asisten II Setdaprov, Emrizal Pakis mengatakan jika memang PSPS pindah markas ke Bangkinang sehingga pemanfaatan Stadion Rumbai tetap berjalan.

“Stadion masih bisa dipakai oleh tim Sepakbola PPLP atau SMA Olahraga karena pemanfaatan Stadion Rumbai ini untuk pembinaan lokal, dan iven daerah hingga nasional,” sebutnya.

Sementara apakah tidak ada kontribusi bantuan dari Pemprov kepada PSPS? Disampaikan Emrizal memang hal tersebut tidak memungkinkan. Sebab banyak klub sepakbola di Riau dan PSPS merupakan wewenang Pemko Pekanbaru.(egp)

Senin, 04 Februari 2013

Kepala Terima 3 Jahitan , Rohit Chand Terancam diparkir PSPS

Kebersihan PSPS mencuri satu poin saat menahan Pelita Bandung Raya 1-1 di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Sabtu (2/2) lalu memakan korban.

Gelandang bertahan asal Nepal, Rohit Chan mengalami cedera dan bakal absen saat PSPS menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang, Rabu (6/1).

“Kemungkinan besar Rohit Chan absen lawan Sriwijaya FC karena mengalami cedera di kepalanya usai berbenturan dengan pemain Pelita di laga sebelumnya,” ujar asisten pelatih PSPS, Afrizal , Ahad (3/2).

Ya, Rohit mengalami pendarahan di kepalanya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dalam pertandingan kemarin. Keningnya mendapat tiga jahitan.

“Karena dikhawatirkan akan banyak keluar darah, maka kami putuskan Rohit ditarik keluar,” ujar dokter tim PSPS, dfr Miftah, Ahad (3/2).

Miftah menjelaskan jahitan di kening Rohit belum akan kering sepekan ke depan sehingga riskan kalau dipaksakan main sebab jika berbenturan lagi maka akan kembali mengeluarkan darah.

 “Saat menyundul bola dan berhadapan dengan pemain lawan ditakutkan,” tambahnya.

Sementara itu, Afrizal menjelaskan kemungkinan besar posisi Rohit akan digantikan gelandang asal Korea Selatan, Lee Su Hyong.

 “Kami masih punya beberapa stok gelandang bertahan lainnya. Tapi, Lee merupakan sosok yang pas untuk menggantikan Rohit,” ujarnya.

PSPS sejak Ahad (3/2) telah berada di Pelembang. Rencananya, PSPS melakukan latihan di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Senin (4/2) hari ini.

“Kami punya waktu dua kali latihan lagi untuk berbenah melawan Sriwijaya FC. Mudah-mudahan minimal bisa mencuri poin lagi,” ujar Afrizal.(aga)

Sabtu, 02 Februari 2013

Pelita Bandung Raya vs Psps = 1-1 , Gagal Saling Melukai

Pelita bandung raya dan psps , Dua klub yang belum meraih kemenangan sejauh ini di ISL saling bentrok dalam Laga bertajuk , Duel tim terluka !

namun sayang keduanya gagal untuk saling melukai setelah hanya berbagi hasil imbang 1-1 di stadion jalak harupat sore ini .

PSPS lebih dulu unggul lewat gol Kanoute Makan sebelum akhirnya mampu disamakan Mijo Dadic.

Dengan hasil ini, kedua tim kembali gagal merasakan kemenangan perdana di pentas ISL musim ini. PBR kini nangkring di peringkat 14 dengan torehan tiga poin dari tiga hasil imbang dan dua kekalahan. Sedangkan PSPS tak beranjak di posisi 16 dengan torehan dua poin dari dua hasil imbang dan dua kekalahan.

Bertanding di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu 2 Februari 2013, kedua tim memulai pertandingan dengan tempo tak terlalu tinggi. Bahkan sepanjang babak pertama, tak banyak peluang yang diciptakan kedua tim.

Peluang terbaik didapat tim tamu di penghujung babak pertama, tepatnya pada menit 41. Bomber Ndiaye Pape Latyr berpeluang membuat PSPS unggul andai bola hasil tandukannya tak membentur mistar gawang PBR. Umpan cantik diberikan Konate Makan.

Skor kaca mata akhirnya harus bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, PSPS sedikit tampil lebih agresif. Hasilnya, PSPS berhasil unggul 1-0 lewat gol Kanoute. Gelandang asal Mali ini berhasil melepaskan tendangan keras kaki kanan yang gagal di blok bek, Mijo Dadic, yang berusaha menutupnya.

Tertinggal, PBR mencoba bangkit. Pelatih PBR, Simon McMenemy memasukan Nemanja Obric dan menarik keluar M Arsyad. Usaha tuan rumah untuk menyamakan kedudukan akhirnya membuahkan hasil di menit 87. Mijo Dadic berhasil menebus kegagalannya dengan mencetak gol penyama kedudukan.

Memanfaatkan umpan cantik Gaston Castano, bek asal Kroasia ini berhasil melepaskan tendangan keras mendatar yang gagal dihadang kiper PSPS, Fance. Skor sama kuat 1-1 ini akhirnya bertahan hingga pertandingan usai.


Susunan Pemain
PBR:
Edi Kurnia, Mijo, Nova, Edi Hafid, Munadi, Pellu, Milovanovic, Eka, Asep, Arsyad (Obric, 68'), Gaston

PSPS:
Fance, Glen, Ambrizal, Tsimi, Bobby, Ade (Jibby, 35'), Rohit, M. Ilham, Makan, Pape, Rudi (Isnaini, 70')

Senin, 28 Januari 2013

Komisaris Berharap PSPS Tidak Dijual

Kabar Bupati Kampar Jefry Noer ingin membeli PSPS membuat berbagai pihak mulai bereaksi.

Komisaris Utama PSPS, Herman Abdullah mengatakan dirinya akan mencoba mempertahankan klub kebanggaan masyarakat Pekanbaru tersebut tetap ber-homebase di Pekanbaru.

“PSPS hadir dan terbentuk dari sekitar 20-an klub kecil di Pekanbaru. Untuk itu perlu pembahasan lebih jauh dengan mendudukkan bersama seluruh klub di Pekanbaru. Tidak semudah itu pindah ke Bangkinang,” ujarnya Senin (28/1).

“Manajemen PSPS harus bertatap muka dengan Pak Wali Kota Pekanbaru untuk membicarakan apa solusi terbaik dari permasalahan keuangan yang dialami sekarang ini,” tegasnya.

Selain itu, Herman mengimbau kepada seluruh masyarakat Pekanbaru, bahkan Riau untuk bisa berkorban dalam membantu pendanaan PSPS sehingga masalah finansial PSPS teratasi, apalagi kalau Pemerintah Provinsi Riau mau membantu.

“Pengusaha berkorbanlah sedikit untuk PSPS. Orang kaya juga kan banyak di Pekanbaru ini. Bantuan sedikit mereka sangat berarti untuk kelangsungan PSPS. Yang jelas kita akan tetap mempertahankan tim ini untuk terus berkompetisi dan tidak hilang di bumi Riau ini,” bebernya.

Herman menambahkan dengan kondisi yang sudah seperti sekarang ini, seharusnya Pemko Pekanbaru dan Pemprov Riau dapat turut berperan serta membantu tim yang semakin kekurangan anggaran pasca tidak adanya bantuan dari APBD pada 2012 lalu.

“Kita memang mengharapkan peran Pemko dan Pemprov serta pengusaha yang ada di Riau untuk menyelamatkan klub ini agar tidak tinggal nama saja musim depan. Jika memang Pak Wali ada waktu maka kita akan temui besok (hari ini, red),” tegasnya.

Sementara itu, manajer PSPS, Boy Sabirin mengatakan akan mengambil hikmah dari kejadian ini.

“Mudah-mudahan ada hikmahnya karena jika memang tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan PSPS maka kita tentu harus menerima langkah Bupati Kampar untuk membantu tim,” sebutnya.

Seperti diberitakan kemarin, Jefry Noer tertarik membeli PSPS yang sedang kesulitan dana. Konsekuensinya, PSPS harus pindah homebase ke Kampar. Namun, MoU terkait hal ini masih dibicarakan dan belum ada realisasinya.(rw)

Minggu, 27 Januari 2013

Pengambilalihan PSPS Karena Walikota Pekanabaru Gak Bisa Diandalkan

Bila terwujud, nasib PSPS Pekanbaru akan berada ditangan Bupati Kampar, Jefry Noer bersama tokoh masyarakat Kampar yang berencana mengambilalih PSPS. Langkah ambil ahli dilakukan ternyata karena Walikota Pekanbaru  , Firdaus MT terlalu somplak dan lambat , tidak bisa membantu PSPS dalam mencari sumber pendanaan.

Direktur utama PT PSPS Anto Rahman mengatakan langkah ambil alih ini dilakukan karena pihaknya sudah beberapa kali berbicara dengan Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengenai sponsor. Namun sponsor tidak juga didapat.

"Kita sudah bicara dengan Walikota Pekanbaru. Ternyata tidak bisa cari sponsor. Pak Walikota sudah ngomong seperti itu," kata Anto Rahman, Jumat pekan lalu (25/1) yang meminta berita ini diterbitkan hari ini, Senin (28/1).

Hal yang sama juga dikatakan pihak yang akan mengambi alih PSPS ini, Jefry Noer. Jefry mengatakan, Walikota Pekanbaru sudah mengatakan tidak bisa membantu proses pencarian dana untuk PSPS.

"Kita pun sudah ngomong dengan pak Firdaus. Ternyata tak bisa. Makanya kita ambil ahli," ujarnya.

Sebelumnya manajer PSPS Boy Sabirin menggadang - gadangkan Walikota Pekanbaru bakal menjembatani PSPS dengan perusahaan - perusahaan untuk mendapatkan sponsor agar bisa membantu pendanaan PSPS. Namun memang hingga kini realisasinya tidak ada.

Bila pengambialihan ini terjadi, jelas pukulan telak bagi kota Pekanbaru. Sebab, secara khusus, PSPS ini merupakan kebangaan warga kota Pekanbaru. (*)

Akan Dibeli Oleh Jefry Noer , PSPS berpeluang Berubah Nama

PSPS mengalami kendala terkait pendanaan musim ini. Meski sudah menjalani tiga pertandingan ISL 2013, manajemen PSPS belum juga mendapatkan kepastian siapa sponsor yang mau mendukung PSPS.

Tapi angin segar berhembus dari Bupati Kampar H Jefry Noer yang ingin membeli PSPS Pekanbaru.

Orang nomor satu di Kampar ini berminat mendanai PSPS. ‘’Beberapa waktu lalu Dirut PSPS (Anto Rahman, red) mendatangi saya dan menyampaikan permasalahan yang sedang dihadapi,’’ ujar Jefry Noer saat dihubungi, Ahad (27/1), yang mengaku tengah berada di Jakarta membicarakan penyelamatan PSPS bersama pihak manajemen.

‘’Katanya jika tak secepatnya diselesaikan, dampaknya PSPS dapat terdegradasi ataupun dibeli pihak lain dari luar Riau seperti yang terjadi pada Persires yang dibeli Bali. Ini yang tidak kita inginkan,’’ tambahnya.

Menurut Jefry Noer, dirinya bukanlah orang baru di PSPS, dahulu juga pernah terlibat dalam melahirkan dan membesarkan PSPS bersama Anto Rahman.

‘’Saya terpanggil untuk menyelamatkan PSPS, sejumlah tokoh dan pengusaha di Kampar juga telah menyatakan komitmennya untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan PSPS. Tahap awal juga telah disepakati bahwa home base PSPS akan dipindahkan ke Bangkinang,’’ ucap Jefry.

Disebutkannya, PSPS merupakan kebanggaan masyarakat Riau yang merupakan klub sepakbola yang mampu berbuat banyak di level nasional dengan membawa nama Riau.

Meski begitu, tak dimungkirinya bahwa sejumlah permasalahan yang kini mendera PSPS perlu segera diselesaikan.

Dalam tahap awal, dalam kesepakatan awal setidaknya telah disepakti home base PSPS yakni di Bangkinang.

Namun, dalam beberapa waktu ke depan, manajemen PSPS bersama Jefry Noer juga akan membicarakan langkah konkret lainnya yang lebih teknis dan krusial dalam mengembalikan kejayaan PSPS secara profesional.

Menyangkut nama yang akan dipakai jika PSPS jadi diambil alih dan memiliki home base di Bangkinang, menurut Jefry hal tersebut akan kembali didudukkan dan bisa saja nama PSPS akan berubah menjadi PSPS-Kampar Riau karena sebagai sebuah klub profesional, dirinya juga menginginkan PSPS dikelola secara profesional tanpa bergantung pada dana APBD.

‘’Riau dikenal sebagai provinsi yang kaya, penggila bola yang ada tak terbantahkan. Kalau kita sungguh-sungguh dan bersama-sama membangun PSPS, saya yakin hal itu akan dapat tercapai. Bisa saja kelak kita akan membuat semacam konsorsium yang terdiri dari sejumlah pihak pemilik modal yang akan membiayai PSPS,’’ ucapnya.

Terkait hal ini diakui manajer PSPS Boy Sabirin. ‘’Memang benar ada pembicaraan antara Dirut PT PSPS dengan Bupati Kampar dimana Pemkab Kampar bersedia menjadi sponsor buat PSPS. Namun, kami akan membicarakannya lebih lanjut karena tentu ada konsekuensi dari kesepakatan itu, salah satunya adalah bermain di dua kandang yakni di Pekanbaru dan Kampar,’’ ungkapnya , Ahad (27/1).

Boy menambahkan dalam beberapa hari ke depan akan ada MoU terkait ketertarikan Jefry Noer mendanai PSPS ini.

‘’Kami memang memerlukan bantuan terutama untuk dana membayar kontrak dan gaji pemain. Makanya kami berharap ada pengusaha yang bisa membantu klub karena kalau pribadi memang tidak akan sanggup,’’ lanjutnya.

Terkait perubahan nama PSPS jika benar Jefry Noer mengambil alih PT PSPS, Boy belum bisa berbicara lebih jauh.

‘’Makanya kami akan matangkan pembicaraan dengan Jefry Noer terkait apa-apa yang perlu dilakukan termasuk rencana ber-homebase di Bangkinang dan lainnya. Nanti akan ada MoU-nya,’’ ujarnya.(izls)

Sabtu, 26 Januari 2013

Demi Sponsor , PSPS Pindah kandang

PSPS Pekanbaru mewacanakan berpindah home base ke Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau. Kepindahan klub berjuluk Asykar Bertuah itu dikarenakan ada investor yang menjanjikan untuk membiayai pendanaan.

“Saya berharap ada pengambilalihan home base. Home base kami menjadi di Bangkinang. Nantinya akan ada donatur yang membiayai kami. Ini hanya opsi saja, kita belum tahu realisasinya,” ujar pelatih PSPS Pekanbaru, Mundari Karya ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/1/2013).

Menurut Mundari Karya, apabila realisasi pemindahan home base itu terwujud maka PSPS Pekanbaru akan menggunakan stadion yang ada di Bangkinang untuk menggelar pertandingan kandang.

“Stadion yang ada di Bangkinang lebih bagus dibandingkan yang kami pergunakan. Stadion itu pernah digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional Riau tahun lalu,” katanya.

Mengenai pelunasan gaji para pemain dan tim pelatih yang sempat tertunggak di musim lalu, Mundari Karya mengatakan, Bupati Kampar, Jefry Noer menjanjikan, untuk memberikan jaminan pelunasan pembayaran gaji di musim lalu.(ad)

Persija vs Psps = 1-0 , Penalti Pastikan Kemenangan perdana

Persija Jakarta meraih kemenangan perdananya di ajang Indonesia Super League (ISL) musim ini. Bertanding melawan PSPS Pekan Baru di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Sabtu, 26 Januari 2013, tim asuhan Iwan Setiawan unggul tipis 1-0.

Kemenangan itu diraih melalui gol tunggal kapten tim Fabiano Beltrame pada menit 38. Dia memperdayai kiper Amir Syarufudin lewat tendangan dari titik putih.

Hadiah penalti didapatkan Persija setelah striker Rahmat Afandi yang lolos dari perangkap offside diganjal oleh kiper PSPS itu saat tinggal berduel satu lawan satu.

Secara permainan, pada laga yang disiarkan langsung oleh antv ini, baik Persija maupun PSPS bermain cukup baik. Keduanya sama-sama tampil terbuka serta ofensif. Hanya saja lemahnya penyelesaian akhir membuat duel miskin gol.

Pertandingan berlangsung semakin seru di 10 menit akhir. Dua peluang emas tercipta. Pada menit 86 Muhamad Ilham melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun, usahanya masih bisa digagalkan kiper Galih Sudaryono.

Satu menit berselang, giliran Ismed Sofyan membalas dengan cara serupa. Tapi percobaannya bisa diantisipasi penjaga gawang PSPS. Sampai pertandingan bubar skor 1-0 untuk tuan rumah tetap bertahan.

Kemenangan ini membawa Persija beranjak ke posisi ke delapan klasemen sementara dengan raihan empat poin. Sementara, PSPS masih terpaku di posisi ke-14 dengan hanya mengkoleksi satu poin.

Susunan pemain:

Persija: Galih Sudaryono, Fabiano Beltrame, Syahrijal, Mumin, Ismed Sofyan, Robertino Pugliara, Amarzukih, Park Kyeong Min, Anindito, Defri Riski, Rahmat Afandi.

PSPS: Amir Syarifudin, Bobby Satria, Jacques Tsimi, Ambrizal, Slamet Riyadi, Rohit Chan, Ade Suhendra, Glen Poluakan, M.Ilham, Kanote Makan, Ndiaye Pape.

Jumat, 25 Januari 2013

Persija vs Psps : Perbaiki rekor Pertemuan

Menantang Persija sore ini, Sabtu (26/1), selain mengemban misi tim, pelatih kepala PSPS Mundari Karya juga mengusung misi pribadi. Misi tim serta misi pribadi Mundari sama yakni meraih kemenangan kala menantang Persija Jakarta.

Jumat sore (25/1) Mundari mengatakan selama ia menangani PSPS berkompetisi di ISL ini, Mundari belum pernah membawa PSPS menang, baik itu pertandingan kandang apalagi laga tandang dari Persija Jakarta. Catatan inilah yang akan diperbaiki Mundari sore ini.

"Kita ngak pernah menang lawan Persija. Ini yang akan kita coba perbaiki dalam pertandingan nanti," kata Mundari.

Dari data yang diperoleh  memang menunjukkan keperkasaan Persija dari PSPS. Dari lima pertemuan di kompetisi ISL, tiga kemenangan diraih Persija, sekali seri dan sekali kemenangan di raih PSPS.

Pada Juni tahun lalu, Persija menggasak PsPS dengan skor 4 - 0. Pada Januari 2012, Persija menang 2 - 0 dari PSPS. Juni 2011, Persija kembali menang 3 - 0 dari PSPS. September 2010 PSPS berhasil menahan imbang Persija dengan skor 2 - 2. Pada April 10, PSPS berhasil mengalahkan Persija dengan skor 1 - 0.

Namun kemenangan 1 - 0 pada medio April 2010 tersebut bukan hasil racikan Mundari. Saat itu PSPS masih ditukangi pelatih Abdulrahman Gurning.

Selama Mundari menukangi PSPS, memang tak pernah menang dari Persija. Selalu kalah dengan skor yang cukup mencolok. Terakhir PSPS dilibas dengan skor 4 - 0 di turnamen Inter Island Cup (IIC) III di Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam pertandingan sore ini, PSPS pun mengincar kemenangan perdana. Melakoni dua laga dalam musim ini, PSPS belum pernah mencicipi kemenangan. Hal yang sama dengan Persija Jakarta. Itu sebabnya laga sore ini disebut laga dua tim yang terluka.

Mundari mengatakan timnya sudah siap tempur pada laga nanti. Seluruh pemain bisa ditampilkan. Hanya Riki Farbes yang dilili cedera yang diperkirakan tidak akan mengganggu keseimbangan tim.

Selain itu, dalam lawatannya kali ini, Mundari sendiri sudah bisa menurun striker anyar mereka, Rudi Widodo. Namun diperkirakan Rudi tidak diturunkan sejak menit awal pada laga nanti.

"Kita akan praktekkan yang kita latih selama ini. Kita berharap mental pemain tidak terganggu atas kondisi non teknis," harap pria asal Jakarta ini.

Asykar Bertuah selama ini dicecoki latihan perbaikan penyelesaian akhir serta membenahi pertahanan. Mengenai strategi, Mundari bakalan tetap mempertahankan strategi pakem mereka yakni 4 - 2 - 3 - 1.

Mundari mengatakan tidak ada pemain Macan Kemayoran yang secara khusus dijaga dalam pertandingan nanti. Hanya saja Mundari mengintruksikan agar pemainnya bisa disiplin.

"Tidak ada pengawalan khusus. Pemain Persija dengan pemain mudanya snagat lincah. Ini yang harus diwaspadai. Makanya kita juga harus disiplin," ujarnya.

Kapten tim PSPS Ambrizal juga mengatakan hal yang sama. Kekuatan Persija musim ini terletak pada kekompakan para pemain serta dukunhgan dari suporternya. "Ini harus diwaspadai. Semoga faktor non teknis tak mengganggu," ucap Ambrizal.

Berbeda dengan tim tamu, dalam pertandingan sore ini justru Persija tidak bisa menampilkan seluruh kekuatan penuhnya. Beberapa pemain justru mengalami cedera dan diperkirakan tidak bisa diturunkan.

Diperkirakan ada sebanyak empat pemain yang cedera yakni Ferry Komul, Johan Juansyah, Pedro Javier, dan Fadhil Ibrahim. Keempat pemain tersebut dipastikan absen pada pertandingan nanti.

Meski begitu, pelatih Persija Iwan Setiawan mengatakan timnya telah menyiapkan solusi terhadap permasalahan ini.

"Kami menggunakan formasi 4-2-3-1. Absennya Pedro dan Johan Juansyah coba disikapi dengan memainkan Anindito Wahyu di posisi Johan Juansyah. Park Kyeong Min juga akan kami mainkan di posisi gelandang sayap. Rachmat Affandi akan ditaruh di posisi penyerang depan," kata Iwan. (sf)

Kamis, 24 Januari 2013

Pemain PSPS batal Mogok , Siap Ladeni Persija

Aksi boikot bertanding yang sebelumnya diutarakan para pemain PSPS batal terlaksana. Kamis siang (24/1) skuad PSPS bertolak ke Jakarta guna mempersiapkan diri melakoni laga away perdana musim ini.

"Kita jadi berangkat. Sekarang sudah tiba di Jakarta," kata kapten tim PSPS Ambrizal , Kamis (24/1) yang dihubungi lewat telepon selulernya.

Sabtu nanti (26/1) PSPS sendiri akan menantang Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno. Inilah laga perdana tandang PSPS musim ini.

Sebelumnya skuad PSPS sepakat untuk memboikot pertandingan tandang menantang Persija Jakarta ini. Bentuk boikot yakni, sejatinya para pemain tidak akan mau berangkat ke Jakarta pada Kamis kemarin bila tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Tuntutan para pemain yakni management harus membayar uang muka (DP) 15 persen dari kontrak. Selain itu, gaji satu bulan musim ini. Namun yang lebih ditekankan pemain yakni uang muka 15 persen dari kontrak.

Hingga Kamis siang, tuntutan para tersebut memang belum dipenuhi manajemen PSPS. Namun apa yang membuat pemain melunak dan mau berangkat ke Jakarta untuk melakoni laga tandang?

"Semuanya ini demi cinta PSPS. Karena kita berpikir panjang, makanya kita tetap berangkat," kata Ambrizal.

Selain karena faktor cinta akan PSPS ini, ternyata manajemer PSPS Boy Sabirin sudah berbicara dengan para pemain. Ambrizal mengatakan dalam pembicaraan tersebut Boy Sabirin kembali berjanji untuk memenuhi tuntutan para pemain tersebut.

Diceritakan Ambrizal manajer Boy Sabirin kembali mengatakan pada Jumat siang tuntutan para pemain akan dipenuhi. Pembayaran DP 15 persen kontrak yang paling diharapkan pemain.

"Janji hari Jumat ini akan dibayar. Kamis tidak bisa dibayar karena tanggal merah," terang Ambrizal mengenai janji manajemen pada pemain.

Selain karena cinta terhadap PSPS serta janji manajemen yang kelambi terucap, telah dibookingnya tiket keberangkatan ke Jakarta serta penginapan menjadi dasar pertimbangan pemain sehingga boikot batal.

Harapan pemain pun janji manajemen kali ini bisa ditepati. Agar bisa menjadi motivasi bagi para pemain untuk melakini laga away kala bersua dengan Persija Jakarta. Sebab pemain sangat membutuhkan sebuah motivasi.

Ambrizal pun kembali mengingatkan kepada manajemen. Musim ini, komposisi pemain PSPS tidak seperti musim lalu yang banyak dihuni oleh para pemain lokal. Saat ini, skuad PSPS didominasi pemain luar. Pemain lokal hanya sedikit saja.

"Komposisi sekarang ini tak seperti musim lalu. Kalau anak lokal dulu banyak. Jadi kalau ada rencana mogok bisa dibendung. Sekarang susah. Karena banyak pemain luar. Ini harus dipertimbangkan manajemen," kata Ambrizal.

Tanda - tanda pemain PSPS mulai melunak sudah terlihat pada Rabu sore. Kala itu dikabarkan tiket ke Jakarta sudah didapat. Beberapa pemain pun mengamini hal tersebut.

Pelatih kepala PSPS Mundari Karya sebelumnya menyerahkan segala keputusan kepada para pemain. Mundai pun beraharap permasalahan non teknis bisa selesai dan pemain fokus ke pertandingan sebagaimana tugas mereka.

"Itu hak pemain dan kita serahkan pemain. Hanya saja saya berharap ini cepat selesailah," pinta Mundari. (*)

Rabu, 23 Januari 2013

Kepastian PSPS ke Jakarta Belum Didapat

Keberangkatan skuad PSPS untuk melakoni laga away belum bisa dipastikan. Direncananya, hari ini, Kamis (24/1) tim PSPS akan bertolak ke Jakarta untuk melakoini laga away perdana musim ini mennatang Persija Jakarta pada Sabtu (26/1) nanti.

Namun hingga Rabu sore (23/1), para pemain belum mendapatkan kepastian bagaimana tuntutan mereka. Apakah tuntutan mengenai uang muka kontrak 15 persen serta gaji musim ini akan dipenuhi manajemen atau tidak.

"Belum ada kabar dari manajemen. Belum ada ngomong lagi," kata seorang pemain PSPS , yang ditemui di mess PSPS, Rabu sore sebelum berangkat latihan.

Sebelumnya, para pemain PSPS sudah sepakat bakal melakukan mogok bertanding dan tidak akan berangkat melakoni laga away. Mogok dilakukan bila permintaan tidak dipenuhi manajemen.

Pelatih kepala Mundari Karya sendiri pun belum bisa memastikan. Namun ia menyarankan untuk bertanya lebih dalam kepada para pemain mengenai tuntutan tersebut dan apakah tetap akan berangkat ke Jakarta.

"Tanya ke pemain saja. Kalau saya soal teknis saja," kata Mundari yang sudah siap - siap untuk berangkat latihan.

Rabu sore (23/1) skuad PSPS kembali menjalani latihan seperti biasanya. Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai dijadikan lokasi latihan.

Bila jadi berangkat, kata Mundari, pihaknya akan membawa semua pemain PSPS yang sudah didaftarkan yakni sebanyak 21 pemain. Jumlah sebanyak itu dibawa karena dalam laga away kali ini, PSPS langsung melakoni tiga laga away secara berturut - turut.

Pertama Persija Jakarta yang ditantang. Kedua Pelita Bandung Raya dan terakhir Sriwijaya FC. Setelah itu, PSPS akan melakoni laga kandang di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai.

Kali ini, Mundari sudah bisa menyertakan penyerang barunya Rudi Widodo untuk memperkuat PSPS didalah away ini. Begitu juga dengan Riki Farbes.

"Rudi Widodo sudah tiba. Sudah bisa kita bawakan sudah didaftarkan ke PT Liga," ujar Mundari.

Dikatakannya, dalam latihan Rabu sore pihaknya akan mempraktekkan seluruh taktik yang dipelajari selama 10 hari ini dalam sebuah permainan kecil. Dari sini akan dievaluasi lini mana yang tidak bekerja sesuai dengan semestinya. (*)

Selasa, 22 Januari 2013

Pemain PSPS Ancam Mogok Bermain , Gak Mau Berangkat ke Jakarta

PSPS belum lepas dari krisis keuangan. Pasca pemberlakukan pelarangan penggunaan dana APBD untuk klub profesional, seperti PSPS sejak musim lalu, tim berjuluk Askyar Bertuah ini selalu dirudung permasalahan finasial. Termasuk musim ini.

Musim ini permasalahan finasial pun mencuat ke permukaan. Pemain PSPS mengancam bakal mogok bertanding. Para pemain tidak akan berangkat ke Jakarta untuk melakoni laga away perdana musim ini kala menantang Persija Jakarta.

Penyebab munculnya ancaman mogok ini dikarenakan gaji yang tersendat serta uang muka (DP) 15 persen dari kontrak belum seluruhnya diterima pemain. Gaji musim ini saja belum ada yang diterima pemain.

''Kalau memang sampai batas waktu, DP kontrak sebesar 15 persen tidak dibayar kami semua mogok,'' sebut kapten tim Ambrizal, saat ditemui di mess PSPS, Senin lalu (21/1). Hal ini pun dibenarkan beberapa pemain lainnya.

Para pemain memberikan batas waktu kepada manajemen PSPS hingga tanggal 24 Januari nanti untuk segera melunasi hak - hak pemain sesuai dengan kointrak tersebut. Bila tidak ada pembayaran, maka para pemain tidak akan mau berangkat ke Jakarta untuk melakoni laga away.

Ancaman para pemain PSPS tersebut diutarakan kepada manajemen PSPS pada pertemuan Rabu malam pekan lalu (16/1). Diceritakan, manajer PSPS Boy Sabirin hadir dalam pertemuan tersebut. Boy pun bakal berusaha untuk memenuhi tuntutan para pemain.

Pelatih kepala PSPS Mundari Karya pun membernarkan keadaan tersebut. Ada ancaman mogok dari pemain bila manajemen tidak memenuhi tuntutan para pemain.

''Terkait DP kontrak musim ini serta gaji yang belum ada diterima musim ini. Para pemain sudah berkomitmen tidak mau berangkat menjalani laga away jika manajemen tidak memenuhi janjinya sampai tanggal 24 Januari,'' kata Mundari.

Aksi mogok sebenarnya sudah terjadi pada latihan rutin. Selepas libur latihan usai ditahan imbang Persisam, para skuad PSPS ternyata tidak menjalani latihan. Rencananya Rabu sore pekan lalu (16/1) latihan sudah mulai digelar, tapi batal. Kamis pagi, esok harinya, latihan juga batal. Setelah dibujuk, pemain baru mau latihan pada Kamis sore.

Sebenarnya, para pemain sudah menerima sejumlah uang dari manajemen. Namun besaran yang diterima tidaklah sesuai dengan sesuai dengan yang ada di kontrak. Jumlah yang diterima pemain bervariasi yakni ada Rp 10 juta dan jumlah lainnya. Dana ini berupa pinjaman dari manajement.

"Kalau soal uang muka itu ada yang bervariasi. Setiap pemain berbeda. Ada terima Rp 10 juta. Ada juga Rp 5 juta," Mundari menjelaskan.

Tuntutan ini dilakukan agar kejadian musim lalu tidak terulang. Jangan sampai para pemain PSPS menjadi korban untuk kedua kalinya dengan keadaan PSPS seperti ini.

Seperti diketahui, musim lalu PSPS menunggak gaji pemain. Rilis Asosiasi Pemain Propesional Indonesia (APPI) PSPS menunggak 10 bulan. Manajemen PSPS menyebut gaji yang tertunggak hanya 7 bulan. Hingga akhirnya utang musim lalu diambil ahli PT. Liga Indonesia dengan menggunakan dana subsidi untuk PSPS musim ini.

"Jangan sampai terulang lagi musim lalu dengan musim sekarang. Kalau ngak ada uang, ya ngomong. Biar kita sampaikan ke masyarakat. Biar tau keadaannya. Pihak - pihak terkait pun bisa membantu," harap Mundari.

Manager PSPS Boy Sabirin sendiri belum bisa dikonfirmasi atas ancaman mogok pemain PSPS. Ketika telepon selulernya dihubungi wartawan, Selasa (22/1) Boy tak menjawab penggilan telepon. Begitu juga dengan pesan singkat yang dikirimkan wartawan untuk sekedar konfirmasi, juga tak berbalas.

Beberapa pemain sendiri sebenarnya berterimkasih kepada Boy Sabirin terlepas dari kekurangannya. Sebab selama ini yang Boy Sabirin yang mau mendengar keluhan pemain.

"Hanya bang Boy yang datang menemui kami di mess ini. Sepertnya cuma dia (Boy) yang peduli yang mau menerima keluhan kita. Pengurus lain tak pernah nampak. Makanya kita berharap dapat solusinya dan kita bisa melanjutkan kompetisi musim ini," harap Ambrizal.

Sekedar tambahan, gaji musim lalu PSPs sendiri belum tuntas dibayarkan PT. LI. Sejauh ini baru gaji satu bulan yang dibayarkan. Secara keseluruhan ada sebesar Rp 5,5 gaji pemain PSPS musim lalu yang tertunggak. Inilah yang akan dilunasi PT. LI.

Musim ini PSPS memang kesulitan dalam financial. Sejauh ini, belum ada tanda - tanda sponsor yang akan membantu pembiayaan PSPS musim ini. (*)