Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo meminta 22 pemain yang dihukum PSSI pimpinan Djohar Arifin agar tetap bermain. Roy memahami, jatuhnya sanksi kepada para pemain itu imbas dari dualisme PSSI.
Sebanyak 22 pemain yang membela klubnya di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) dijatuhi sanksi oleh PSSI karena tidak memenuhi panggilan untuk bergabung dengan pemusatan latihan tim nasional Indonesia di Medan. "Ini masa sulit bagi para atlet. Karena apapun bisa dilakukan salah satu kelompok. Saya tidak bisa intervensi ke hal yang mikro. Karena nanti saya dianggap membela satu kelompok tertentu," ujar Roy.
Roy meminta kepada para pemain yang terkena hukuman agar tetap bermain dan mengabaikan sanksi. "Pemain itu fight saja. Tetap bermain saja seperti tidak ada sanksi. Sanksi ini dijatuhkan dari satu kubu. Namun, jika nanti sudah ada perombakan tentu akan lain cerita. Saya membesarkan hati para pemain, badai pasti berlalu," kata Roy.
Roy berjanji akan menyelesaikan kisruh ini sesuai dengan arahan dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dibantu Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Karena dualisme ini telah mengorbankan pemain dan masyarakat olahraga Indonesia.
"Pemain yang menjadi korban. Karena itu, saya akan berusaha untuk menyelesaikan masalah di hulunya. Sebab, saya tidak mendemisionerkan salah satu kubu," tutur Roy. (ed)