Shear Blog - Gas alam memang berbahaya dan beresiko tinggi, sebagai bukti, di Indonesia sudah banyak ledakan yang ditimbulkan oleh tabung gas, tidak hanya membuat hancur bangunan, nyawa juga banyak yang hilang akibat ledakan ini. Apakah di bumi ini sudah tidak ada bahan bakar yang aman digunakan ? Mungkin hanya kayu bakar yang paling aman, hehehehehe.
Energi yang berasal dari gas alam juga memiliki bahaya serius. Sifatnya yang mudah terbakar dan menyebar di atmosfer hanya sedikit contoh. Di tengah-tengah krisis energi yang saat ini terjadi di Jepang, akibat beberapa reaktor nuklirnya di Fukushima tak lagi berfungsi menyusul gempa bumi dan tsunami, muncul adanya wacana penggunaan gas alam sebagai suatu altenatif untuk mengganti nuklir. Pemerintah Jepang pun telah meminta bantuan tambahan pasokan gas alam cair dan minyak bumi untuk meningkatkan pasokan listrik yang anjlok.
Proyek baru gas alam cair terkompresi yang dinilai akan lebih efektif ini lantas menjadi perbincangan yang menjamur secara global. Namun gas alam bukannya hadir tanpa risiko. Menurut situs web Venture Beat, pemberitaan mengenai gas alam tidak berimbang. "Gas alam memiliki bahaya serius pula," demikian tertera pada situs web Venture Beat.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bilaterjebak dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan.
"Sebelum kebijakan gas alam sebagai sumber daya energi baru, perlu ada kesadaran akan bahaya yang mungkin juga muncul. Risiko tidak dapat dikesampingkan," ulas New York Times pada salah satu beritanya.
Bencana di Fukushima tersebut juga telah mendorong banyak negara mengkaji ulang opsi pembangkit listrik tenaga nuklir mereka untuk memastikan kecelakaan serupa tidak akan terulang. Sejak gempa Jepang, keamanan dari reaktor nuklir yang tertanam dalam tanah juga mulai diragukan.
Jepang mendapatkan pasokan listrik dari tenaga nuklir. Ada kehilangan daya listrik sekitar 9.700 megawatt semenjak bencana gempa. PLTN Fukushima rusak dan terjadi kekurangan listrik besar-besaran. Karena kekurangan listrik, saat ini dilakukan penghematan listrik secara berencana. (NY Times, Venture Beat, Kompas Cetak)
Sumber : National Geographic Indonesia