Shear Blog - Roket dengan kecerdasan buatan akan dikembangkan oleh badan antariksa Jepang JAXA. Roket canggih ini diberi nama Epsilon dan diharapkan bisa menghemat biaya peluncuran di masa yang akan datang.
Epsilon dibekali dengan kemampuan mendiagnosis dirinya sendiri. Ketika menemukan masalah, roket bisa memperbaiki beberapa kerusakan itu. Dengan demikian, biaya untuk meluncurkan misi perbaikan bisa dipangkas.
Selama ini, roket belum dapat melakukan sesuatu secara otomatis. Roket sebatas memberi informasi kalau ada sesuatu yang salah kepada para insinyurnya. "Desainnya masih pakai teknologi lama dan punya banyak kekurangan," kata Yasuhiro Morita, manajer proyek roket Epsilon dalam sebuah siaran pers JAXA.
Roket ini akan jadi pelengkap bagi kendaraan yang sudah ada saat ini. "Lebih murah dan lebih mudah digunakan," kata salah seorang insinyur dari JAXA kepada Popular Science.
Pada umumnya, pesawat antariksa sudah memiliki kecerdasan buatan. Pesawat-pesawat tersebut bisa mengatur lintasan, mengevaluasi status dan memutuskan untuk bertindak, serta mengaktifkan mode keselamatan ketika ada hal di luar dugaan terjadi. Tahun lalu, NASA mengunggah peranti lunak ke Opportunity Mars sehingga alat penjelajah itu dapat mengambil keputusan dalam menyelidiki bebatuan.
Epsilon adalah roket yang dibuat untuk misi dengan muatan ringan hingga sedang. Misi pertamanya diprediksi akan menghemat biaya sebesar sepertiga daripada biaya roket M-V yang juga milik Jepang. (Sumber: Popsci, JAXA)
Ilustrasi |
Sumber : National Geographic Indonesia