Miroslav Janu dikenal sebagai pelatih sukses di kompetisi sekelas Liga Super Indonesia. Arema yang sedang compang-camping masih mampu dibawanya menjadi runner-up. Lalu, musim lalu, lebih hebat lagi, Persela Lamongan secara luar biasa, untuk pertamakalinya, menembus posisi empat besar.
Maka, cukup janggal bila Janu musim ini memutuskan turun kelas, yakni menangani Persebaya di level Divisi Utama. Apa alasan Janu untuk sudi menangani Persebaya DU?
Ditemui di hari kedua seleksi tahap pertama Persebaya DU, Kamis (25/10/2012) pagi, Janu mengungkapkan alasannya.
Janu merasa kecewa dengan Persela Lamongan, karena 80 persen lebih gajinya belum dilunasi. Nilainya, lebih dari Rp 700 Juta.
“Yang lebih bikin kecewa, manajemen Persela selalu bicara di media. Tapi anehnya, ketika saya hubungi, mereka tidak mau angkat telepon,” keluh Janu.
Dari pengalaman buruk inilah, kini Janu tidak lagi melihat tim dari level bermainnya. Tapi, lebih dari aspek finansial dan siapa yang mensponsori tim tersebut.
Jadi, apakah Persebaya DU punya 'strong financial', Coach Miro? “Saya tidak tahu, tapi semoga saja benar begitu,” ujar Janu sambil tertawa.(sg)