Vietnam membidik gelar juara Piala AFF tahun ini. Memori manis Red Warriors, julukan Vietnam, merajai turnamen dua tahunan se-Asia Tenggara itu 2008 lalu, ingin diulang kembali. Dan langkah pertama Nguyen Minh Duc dkk di grup A akan ditentukan hari ini (24/11) lawan Myanmar di Stadion Rajamangala.
Menjelang Piala AFF ini, skuad Vietnam tak mengalami banyak perubahan dibanding dua tahun silam. Kembalinya bomber Le Cong Vinh dalam barisan pemain utama setelah dua tahun lalu absen gara-gara cedera lutut kanan, membuat sektor depan Vietnam kembali greng.
Seperti diberitakan Aseanfootball kemarin (23/11), pelatih Vietnam Phan Thanh Hung meyakini laga perdana timnya akan menjadi kunci sukses langkah selanjutnya. Dalam kacamata pelatih berusia 52 tahun itu, kalau sukses mengalahkan Myanmar peluang juara kian besar.
"Laga lawan Myanmar ini menjadi sesuatu yang sangat penting. Kalau menang, mental tim ini akan terdongkrak. Sebaliknya, kalau kami kalah atau seri, pertandingan selanjutnya akan menjadi berat," tutur Thanh Hung.
Dalam empat pertemuan terakhir keduanya, Vietnam berhasil menang tiga kali dan sekali kalah. Dua tahun lalu ketika Indonesia-Vietnam menjadi tuan rumah Piala AFF, Vietnam berhasil mencukur Myanmar 7-1 di babak penyisihan grup.
"Tim ini memang sudah siap turun di turnamen ini. Terutama untuk para suporter, terima kasih atas dukungannya. Dan harapan kami kami bisa memenuhi ekspektasi para suporter," tambah Thanh Hung lagi.
Meski punya rekor bagus ketika bertemu Myanmar, Thanh Hung tak mau jumawa. Bagi mantan penyerang Vietnam era "90-an itu, persaingan di Asia Tenggara semakin keras. Jadi tak ada lagi kekuatan timpang antar peserta Piala AFF ini.
Nah, untuk menjebol gawang Myanmar Thanh Hung mengandalkan pola 4-5-1. Cong Vinh akan dimainkan sebagai striker tunggal dengan ditopang lima gelandang. Dua gelandang kreatif Vietnam Trong Hoang dan Thanh Luong sangat diharapkan umpannya kepada Cong Vinh.
Di sisi lain, Myanmar sadar posisinya sebagai underdog dalam Piala AFF ini. Justru itu yang membuat White Angels, julukan Myanmar, siap tampil lepas. Di bawah pelatih asal Korsel, Park Sung Hwa, mereka siap mengejutkan.
"Boleh saja kami dibilang tim terlemah di grup A ini. Namun kami akan berjuang sebagus mungkin. Kami tak gentar menghadapi Vietnam, Filipina, atau Thailand," kata Sung Hwa.
Mengusung skuad yang masih muda, rata-rata usianya 21,9 tahun, Myanmar siap mengandalkan kecepatan mereka. Mengandalkan serangan sayap dengan pola 4-4-2, Sung Hwa menumpukkan asa lini depan kepada David Htan dan Yan Paing. Yan Paing adalah pemain "tertua" Myanmar dengan usia 28 tahun.