ERWIN Dwi Budiawan sebut Halim Mahfudz, Sekjen PSSI Djohar Arifin Husin, bikin malu. Ucapan dan aksinya tak selaras.
Erwin, Direktur Persisam Putra Samarinda yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti, kritisi kinerja Halim selaku Sekjen PSSI Djohar.
Di tengah kondisi sepakbola Indonesia yang begitu kacau saat ini, suksesor Tri Goestoro yang mengundurkan diri sebagai Sekjen PSSI Djohar itu dinilai Erwin malah menambah masalah bagi sepakbola Indonesia. Kisruh yang ada justru jadi makin kusut karena ulah Halim.
Erwin menyebut dosen salah 1 kampus di Jakarta itu kerap bikin malu. Tengok ulahnya soal surat ke Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) dan persyaratan kembalinya 4 Komite Eksekutif (Exco) yang dipecat Komite Etik PSSI.
"Halim membunuh dirinya sendiri dengan komentar-komentar blundernya. Sekjen PSSI Djohar itu sepertinya disiapkan hanya buat membuat kacau apa yang sudah disepakati dan diputuskan," tandas Erwin.
Pada persoalan surat ke FAM yang berisi pernyataan ilegal terhadap 32 klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama (DU) yang berada di bawah payung PT Liga Indonesia (LI), Erwin menilai Halim menjilat ludahnya sendiri.
Sebab, meski dinyatakan ilegal, Halim dan PSSI Djohar tetap memanggil para pemain ISL buat memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2012 Malaysia dan Thailand.
"Mereka mengingatkan FAM agar tidak berhubungan dengan klub-klub ISL dan DU. Tapi, sejalan dengan itu, mereka malah memanggil pemain ISL buat perkuat timnas yang mereka bentuk. Itu jelas blunder dan memalukan," tegas Erwin.
Begitu juga dengan persyaratan yang diajukan Halim terkait keputusan Joint Committee (JC) PSSI mengembalikan 4 Exco PSSI yang dipecat Komite Etik PSSI Djohar. Sebab, AFC menegaskan persyaratan itu tidak diperlukan dalam proses kembalinya 4 Exco PSSI yang terdiri atas La Nyalla, Erwin, Tonny Aprilani, dan Roberto Rouw.